Perjalanan untuk memperoleh beasiswa kuliah di luar negeri kadang terasa sangat panjang dan melelahkan. Sangat dimaklumi apabila semangat dalam upaya mengejarnya mengalami pasang surut. Kadang semangatmu itu berkobar dan membuat lelah menjadi tak berarti.
Namun, adakalanya semangat meredup. Penat melanda. Rasa malas serta putus asa menyergap kuat sehingga kamu lupa kepada hasrat perjuangan itu.
Memang benar. Mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri bukanlah hal yang mudah. Sangat banyak halangan yang akan kamu temui. Halangan tersebut bisa muncul dari diri sendiri, dalam bentuk rasa malas, penat, putus asa, tidak sabar, dan tidak percaya diri, maupun dari luar diri, misalnya sulitnya mencari rekomendator, masalah terjemahan ijazah, pendeknya jangka waktu antara pengumuman dan batas akhir aplikasi, dan lain-lain.
Kalau semangatmu mulai kendur, ingat 4 hal ini agar cita-citamu tak meluap begitu saja:
Jadikan impian kuliah di luar negeri sebagai cita-citamu
Seorang bijak berkata, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit, setidaknya jika kau jatuh maka kau akan jatuh di antara bintang-bintang”. Cita-cita adalah penyemangat dalam hidup. Cita-cita adalah yang kita panjatkan pada Tuhan. Doa-doa yang ketika terkabul diharapkan akan menjadi jalan pembuka bagi kebaikan kehidupan kita, keluarga, dan masyarakat.
Jadikan impian kamu untuk mendapat beasiswa kuliah di luar negeri sebagai cita-cita. Setelah itu, yakinlah bahwa beasiswa akan membawa kebaikan, kebahagiaan, dan kebanggaan, sehingga kamu sadar bahwa cita-cita itu kayak kamu perjuangkan dengan sepenuh jiwa agar cita-cita bukan sekedar impian kosong atau angan-angan nan sia-sia.
Menyemangati diri
Mencari beasiswa tidaklah semudah membalik telapak tangan. Ada kompetisi yang ketat, ada intervensi manusia, ada camput tangan Tuhan di sana. Beberapa di antaranya ada yang sekali mencoba, namun langsung berhasil. Banyak juga yang berkali-kali mencoba, tapi tak kunjung berhasil.
Halangan-halangan tersebut jika tidak bisa kamu atasi dengan benar, niscaya akan membakar habis semua semangat dan energimu. Oleh sebab itu, tetap semangati diri sendiri agar tetap kuat dan bersemangat untuk terus berjuang dan menjadi pemenang.
Bekerja keras dan tidak mudah putus asa
Orang yang terbentur kesulitan kemudian menyerah, berhenti melangkah, bahkan melupakan impian sebelum mereka mencapainya adalah pecundang.
Buanglah impian kamu hanya ketika semua upaya terbaik telah dilakukan dengan semaksimal mungkin, namun kamu tetap gagal. Atau buanglah sebuah impianmu jika kamu menemukan sesuatu yang lebih baik dan mungkin bisa kamu raih.
Lelah, capek, marah, sedih, stres, frustasi, hampa, takut gagal, tak sanggup lagi melangkah untuk mewujudkan impian mendapatkan beasiswa idaman adalah manusiawi. Semua peraih beasiswa mungkin pernah merasakan hal itu. Yang berbeda hanya kadarnya serta apa yang mereka lakukan setelah perasaan-perasaan itu muncul. Sebagi pejuang yang baik, hal-hal negatif di atas tidak akan membuat mereka gentar dan berhenti berjuang.
Selalu bergerak
Banyak kisah perjalanan orang-orang yang berhasil meraih beasiswa kuliah di luar negeri. Ada yang tinggal nun jauh di kampung, dengan akses informasi sebagai kendala besar bagi mereka. Beberapa orang mempunyai keterbatasan kemampuan bahasa, ada juga yang terbentur masalah finansial, sehingga harus mundur selangkah untuk bekerja daripada mencari beasiswa.
Namun, apakah semua keterbatasan dan kendala itu membuat mereka berhenti bergerak? Tidak! Mereka tetap bergerak, mengatur strategi dan maju selangkah demi selangkah. Sebagian maju dengan kencang, sebagian lain maju dengan perlahan, namun tetap konsisten melangkah setapak demi setapak.
Oleh sebab itu, jangan pernah berhenti dan usahakan jangan berhenti pada titik yang sama ketika cita-cita masih menggantung di langit. Paksakan dirimu untuk bergerak, meski sangat perlahan. Kerjakan apa saja yang berhubungan dengan beasiswa yang kamu cita-citakan agar semangatmu tidak meredup.