5 Cara Menghadapi Dosen Killer di Kampus
Tidak semua dosen memiliki karakter yang menyenangkan. Nyatanya, banyak dosen killer lantaran kegemarannya memarahi mahasiswa, metode pengajaran yang terlalu kaku, hingga sifatnya yang subjektif alias suka membeda-bedakan satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya.
Ada pepatah lama Jawa yang berbunyi seperti ini: “watuk isa ditambani, nanging yen watak ora.”. Penyakit seperti batuk dapat diobati, tetapi tidak dengan watak. Anda tidak akan pernah bisa mengubah karakter seseorang. Jadi, daripada berharap dosen Anda melunak, lebih baik kenali kiat-kiat untuk menghadapi dosen killer agar Anda bisa menjalani kuliah dengan baik.
Mengerjakan Semua Tugas dengan Baik
Banyak orang yang merasa malas mengerjakan tugas-tugas kuliah lantaran tidak suka dengan dosen yang mengajar. Mungkin dosen killer akan menyalahkan berbagai pekerjaan para mahasiswanya, sesempurna apa pun itu. Namun, jangan sampai hal itu membuat Anda enggan mengerjakan tugas.
Lebih baik, dengarkan saja segala hal yang dosen Anda katakan, selama hal itu positif dan membangun. Apabila dia marah tanpa alasan, anggap itu sebagai angin lalu. Anda tidak akan selamanya berhadapan dengan orang semacam ini, kok. Suatu saat Anda akan lulus dan dapat melupakannya.
Tidak “Mencari Muka”
Berupaya mencari muka atau mendapat pujian, menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa untuk menghadapi dosen killer. Mereka berharap, dengan berlaku seperti itu, dosen akan mengubah sifat dan menjadi baik terhadap mereka.
Cara itu amat salah, karena ada dua hal buruk yang akan menimpa Anda. Pertama, dosen akan tahu niat buruk Anda dan semakin benci kepada Anda. Yang kedua, dosen killer ini bisa jadi memanfaatkan Anda untuk melakukan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan tanggung jawab perkuliahan, seperti misalnya membantunya membawakan barang-barang, menilai pekerjaan mahasiswa lain, dan sebagainya. Tidak mau bukan hal itu terjadi pada Anda?
Tak Perlu Ikut Emosi
Kontrol emosi saat dosen killer menyalahkan pekerjaan Anda di kelas. Dimarahi oleh dosen merupakan sesuatu yang memalukan, terlebih apabila hal tersebut dilakukan di depan teman-teman.
Kesal di dalam hati sah-sah saja. Namun terlalu menunjukkan emosi justru membuat dosen semakin benci terhadap Anda dan bisa-bisa, nilai pun menjadi korban. Cobalah untuk bersabar dan tidak membuat masalah secara frontal dengan dosen itu.
Melaporkan kepada Fakultas
Bagaimana bila dosen melakukan perbuatan yang melanggar hukum kepada Anda? Misalnya, melakukan kekerasan fisik, pelecehan, bahkan menghina keluarga Anda atau kondisi Anda yang tidak ada hubungannya dengan perkuliahan? Jangan takut, Anda bisa melaporkannya ke bagian kemahasiswaan atau ke BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), baik yang berada di tingkat fakultas maupun universitas.
Namun, pastikan perbuatan dosen benar-benar sudah di luar batas dan dapat dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum. Bila Anda hanya dimarahi karena tak mudah memahami pelajaran, sebaiknya tak perlu dilaporkan ke mana-mana, karena hal itu justru akan menjadi bumerang bagi Anda.
Cuek
Cara paling ampuh untuk menghadapi dosen killer adalah dengan bersikap cuek. Hati Anda mungkin terasa sakit setiap dosen memarahi Anda karena tugas yang dianggap tak sempurna, tetapi percayalah, terlalu sensitif hingga memikirkannya sepanjang waktu akan membuat perkuliahan Anda tak optimal. Saat dosen sudah bersenang-senang dan melupakan Anda, Anda justru masih memikirkannya. Sangat tidak menyenangkan, bukan?
Menghadapi dosen killer memang tidak mudah. Pikiran pun akan menjadi tertekan dan proses perkuliahan menjadi kurang menyenangkan. Namun hadapilah dengan sikap bijak dan jangan dijadikan sebagai masalah besar. Fokus terhadap kuliah dan masa depan Anda saja, ya?
eko
20 December 2018 at 02:49
terima kasih ilmunya, saya jadi semakain tahu banyak