6 Cara Cerdas Menghadapi Bullying di Sekolah
Tidak bisa semua orang mengenyam pendidikan di rumah atau homeschooling. Berada di sekolah umum, dari SD hingga SMA, membuat Anda harus bertemu dengan orang-orang yang jahat yang gemar menindas atau bullying. Kemampuan menghadapi bullying di sekolah adalah hal yang harus dikuasai.
Bullying biasanya dilakukan dalam bentuk mengintimidasi, merusak, menyabotase, mempermalukan orang lain di depan umum, dan lainnya. Akibatnya, seringkali bullying mempengaruhi tingkat stres dan kepercayaan diri korbannya.
Jika Anda adalah korban bullying, segera atasi sebelum gertakan mereka benar-benar mempengaruhi diri Anda. Simak 6 kiat menghadapi bullying di sekolah.
Jangan salahkan diri Anda
Saat bullying berlangsung, pernahkah pertanyaan-pertanyaan seperti “Apakah saya adalah orang yang tidak berguna di kelompok kerja ini?” atau “Apakah saya memang menyebalkan?” terlintas di pikiran Anda?
Jangan biarkan orang lain menghancurkan harga diri dan kepercayaan diri Anda dengan kritik yang tidak masuk akal. Anda harus selalu ingat bahwa masalah ada pada mereka, bukan pada Anda.
Koreksi perilaku bullying
Anda bisa membetulkan atau menyatakan keberatan jika pelaku bullying bertindak kasar. Kalau bisa, koreksi perilakunya di depan umum. Misalnya, jika Anda dipanggil dengan panggilan yang mencemoh, Anda bisa bicara dengan tenang, “Itu bukan nama saya. Panggil saya Jim.” Katakan dengan tegas, jangan terlihat bercanda, karena itu akan membuat Anda terlihat tegang dan rapuh.
Jika anak Anda pelaku bullying, Anda juga harus mengatasinya.
Jangan biarkan pelaku bullying membuat Anda marah
Jika pelaku bullying begitu gigih menindas Anda, Anda tidak perlu marah atau konfrontasi mereka. Alasannya sederhana: itu tidak akan berguna. Konfrontasi akan menunjukkan bahwa tujuan ia untuk membuat Anda marah itu berhasil. Maka, hadapi mereka dengan tenang.
Lawan dengan sehat
Banyak korban bullying yang merespon bully secara negatif seperti menyakiti diri sendiri, minum minuman beralkohol, dan makan terlalu banyak atau overeating. Lari dari masalah terlihat sebagai respon yang masuk akal, apalagi karena Anda merasa dianiaya tanpa alasan, pastinya akan membuat Anda ingin mengasingkan diri. Orang juga cenderung menghindari konflik jika pelaku bullying banyak disukai orang lain dan karismatik.
Hadapi bullying di sekolah dengan cara yang sehat seperti olahraga, meditasi, dan menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga.
Mediasi bukanlah jawaban
Mungkin Anda akan melaporkan kasus bullying kepada orang punya otoritas, seperti guru atau kepala sekolah, untuk menghadapi bullying di sekolah. Biasanya mereka akan menawarkan mediasi. Sebenarnya mediasi bukanlah solusi yang efektif. Mediasi dilakukan jika kedua belah pihak ingin berdamai, sedangkan tidak pada kasus bullying.
Anda bisa minta untuk memindahkan pelaku bullying ke kelas lain, meminta mereka untuk memberikan sanksi yang tegas, atau meminta perlindungan mereka.
Jangan jadi pengamat
Jika Anda sudah bisa membebaskan diri dari bullying, kemudian Anda melihat pelaku menindas orang lain, Anda jangan diam saja. Beri bantuan orang yang sedang berada di dalam situasi yang sama. Jika Anda diam saja, maka Anda ikut membuat situasi menjadi buruk.
Salah satu kekuatan pelaku bullying adalah ia merasa bahwa orang lain juga menjauhi target bully-nya. Anda bisa memutuskan siklus itu dan membantu orang tersebut menghadapi bullying di sekolah.
Menghadapi bullying di sekolah memang perlu karena Anda harus belajar bertahan di situasi yang buruk. Namun jika bullying sudah kelewat batas, tidak bisa diatasi, dan lingkungan tidak banyak membantu, pergi dari sekolah tersebut adalah hal yang terbaik. Berada jauh dari pelaku bullying merupakan keputusan paling aman dan sehat.
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 1 / 5. Vote count: 1
No votes so far! Be the first to rate this post.
Be the first to write a comment.