Menghafalkan pelajaran di sekolah memang hal yang cukup sulit. Apalagi, bila pelajaran-pelajaran itu tidak disukai oleh anak Anda. Rasanya, proses belajar-mengajar menjadi momok, bahkan meninggalkan rasa trauma tersendiri dalam pikirannya. Sayangnya, banyak orang tua yang justru tak peduli dan menganggap bahwa anak yang tidak suka belajar adalah anak pemalas yang harus dimarahi.
Jangan biarkan anak membenci pelajaran tertentu karena sulitnya bagi dia untuk menghafalkan pelajaran. Hindari pula menimbulkan ketakutan pada anak karena paksaan Anda kepadanya untuk mempelajari sesuatu yang dia benci. Yuk, kita simak kiat jitu menghafalkan pelajaran bagi anak tanpa paksaan:
Memahami Metode Belajar Anak
Setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menyerap suatu pelajaran. Ada anak yang merasa nyaman belajar dengan menonton peragaan pelajaran di video, ada anak yang nyaman belajar sembari menonton televisi, ada pula anak yang suka menghafal sambil mencatat.
Jangan paksa anak untuk belajar dengan cara yang tidak dia sukai. Hal itu justru akan membuatnya tertekan dan tidak mau belajar lagi. Cobalah untuk memahami anak agar lebih semangat untuk menghafalkan pelajaran.
Memberi Anak Pengertian Tentang Masa Depannya
Banyak anak merasa tidak semangat untuk belajar karena tidak tahu manfaat pelajaran-pelajaran tersebut untuk masa depan. Padahal, semua pelajaran berguna bagi hidup kita di masa mendatang.
Nah, sebagai orang tua, berilah pemahaman tentang mengapa anak Anda harus mempelajari berbagai mata pelajaran di sekolah. Matematika misalnya, membuat anak mampu berpikir logis dan mampu memecahkan masalah. Atau Bahasa Inggris, yang akan sangat membantu anak di dunia luar. Dengan mengetahui manfaat-manfaat dari setiap pelajaran, anak akan lebih semangat untuk belajar.
Beri Aturan
Kebanyakan anak sulit menghafal karena suka menggunakan metode ‘sistem kebut semalam’. Karena panik, pelajaran pun jadi amat sulit untuk dihafalkan dan otak pun mudah stress.
Sah-sah saja menyenangkan anak. Namun sebagai orangtua, Anda harus tegas dalam membuat aturan belajar. Misalnya, anak diizinkan bermain gawai, tetapi setelah itu dia harus belajar selama satu jam setiap harinya. Hal ini menghindarkan anak dari sistem kebut semalam menjelang ujian dan membuat pelajaran mudah dihafalkan.
Bantu Anak Membuat Ringkasan
Pelajaran yang menumpuk membuat anak menjadi sulit menghafal, apalagi bila kalimat yang digunakan dalam suatu buku paket begitu berbelit-belit. Nah, bila anak mengalami kesulitan untuk menghafalkan pelajaran langsung dari buku paket, maka bantu anak membuat ringkasan.
Ringkasan yang berguna untuk anak bisa bermacam-macam bentuknya, tergantung selera anak juga. Anda bisa membuat ringkasan dengan video presentasi, catatan di buku dengan pulpen berwarna-warni, atau membuat flash-card. Sesuaikan saja dengan anak Anda ya.
Ajak Anak Bersenang-senang
Kesulitan anak untuk menghafal juga dapat disebabkan tekanan akibat anak terlalu suntuk belajar terus-menerus. Apalagi, bila Anda terlalu menekan anak untuk belajar dan melarangnya bermain, bisa-bisa dia tidak akan pernah mau belajar.
Setiap akhir minggu, ajaklah anak untuk bersenang-senang. Menyenangkan anak tidak berarti harus membawanya ke tempat-tempat mahal. Sekadar mengajaknya ke taman atau ruang publik terbuka ramah anak sudah cukup, kok.
Ikut Terlibat
Banyak orangtua yang tidak mau tahu mengenai apa yang anak mereka pelajari. Yang mereka lakukan hanyalah menyuruh anak untuk belajar. Hal ini jelas tidak efektif dalam membangun kesadaran belajar bagi anak.
Orang tua semestinya ikut terlihat dalam mengajarkan anak-anak mereka. Belajar bersama mereka, ikut mencari tahu hal-hal yang tidak mereka pahami.
Nah, metode-metode itu amat mudah dilakukan untuk membuat anak mudah menghafalkan pelajaran. Buat anak nyaman terlebih dahulu, maka dia pun tidak akan merasa kesulitan dalam belajar.