6 Tips Bantu Anak Patuh pada Aturan dan Rutinitas
Ketika sikecil masih berada di rumah, Anda mungkin tidak harus menerapkan aturan yang terlalu ketat padanya. Namun memasuki usia sekolah, anak harus mulai belajar untuk mengikuti banyak aturan. Mulai dari jam sekolah, PR yang harus dikerjakan serta berbagai aturan lain yang diterapkan di sekolah. Untuk bantu anakp atuh pada aturan dan rutinitas barunya, Anda bisa mulai membiasakan sejak dini agar sikecil disiplin dan terbiasa dengan semua rutinitas barunya.
Beri Perhatian Lebih
Saatpertama kali masuk sekolah, hal-hal kecil seperti menyiapkan buku hingga mengenakan sepatu adalah rutinitas baru yang harus dijalani sikecil. Anda bisa bantu anak patuh mengenakan sepatu sendiri atau menyiapkan kotak bekalnya sendiri dengan memperhatikan bagaimana ia melakukannya.
Di awal, mungkin sikecil akan kesulitan dan merasa tidak sabar. Di sinilah Anda perlu berperan untuk memberikan dorongan dan dukungan padanya. Ketika sikecil sudah berhasil mengenakan kaus kaki sendiri misalnya, jangan ragu untuk memberikan pujian.
Mulai dengan Rutinitas Bersama
Sebelum sikecil mulai menjalani hari-hari di sekolah, mengajaknya untuk ikut rutinitas pagi Anda adalah cara awal bantu anak patuh. Saat Anda bangun pagi, ajak juga dia untuk bangun, mandi dan sarapan bersama. Atau jika dia punya kakak yang sudah bersekolah, memperlihatkan bagaimana sang kakak bersiap sekolah dan melibatkannya juga bisa membangun dasar disiplin yang kuat. Ini akan membantu anak lebih mudah menjalani rutinitas barunya di sekolah nanti.
Jangan Berharap Terlalu Tinggi
Percayalah bahwa ekspektasi yang terlalu tinggi bisa membuat sikecil malah jengah atau bahkan frustrasi. Anda mungkin ingin bantu anak patuh dalam waktu sesingkat-singkatnya. Tapi semua memang harus berproses. Jangan berharap dia akan memasang sepatunya sendiri dalam waktu 5 menit dalam percobaan pertama. Latih dan tunggulah perkembangannya dengan penuh kesabaran.
Klasifikasikan Aturan
Terkait aturan, anak-anak biasanya hanya tahu hitam dan putih. Mereka kadang menganggap bahwa apa yang sudah di tetapkan itu tidak bisa diubah. Cobalah untuk membuat klasifikasi aturan. Di hari sekolah misalnya, minta dia untuk berhenti bermain di jam 9 untuk tidur. Di harilibur, biarkanlah sikecil bermain atau menonton film kesukaannya lebih lama. Tunjukkan bahwa fleksibilitas itu ada tanpa membuat aturan menjadi lemah.
Libatkan Anak dalam Membuat Aturan
Sembari berusaha bantu anak patuh pada aturan dan rutinitas yang ada, cobalah libatkan diadalam pembuatan aturan itu. Pada usia 5 sampai 6 tahun, anak-anak biasanya mulai mengembangkan kemampuan linguistik dan ini adalah saat yang tepat untuk mengajaknya berdiskusi. Anda bisa menanyakan padanya kapan waktu yang tepat baginya untuk bermain dan jam berapa diaharus tidur siang. Jika dia menolak, minta sikecil mengeluarkan pendapatnya. Dengan melibatkannya secara langsung, pemahamannya tentang aturan akan semakin besar dan semakin besar kemungkinan dia akan mematuhinya.
Berikan Dukungan Positif
Di usia 5 sampai 6 tahun, anak-anak mulai berpikir tentang alasan dari berbagai hal di sekitarnya. Ini akan memberikan kesempatan pada mereka untuk memahami maksud dan tujuan sebuah aturan dibuat. Ini juga akan mengajarkan kepada mereka apa konsekuensi yang akan mereka hadapi jika aturan yang sudah dibuat itu dilanggar. Daripada mengkritik saat dia melanggar, pujilah saat sikecil mematuhi aturan yang dibuat.
Memperkenalkan sesuatu yang baru pada anak memang bukan hal yang mudah. Apalagi jika itu berkaitan dengan aturan atau rutinitas baru yang akan dijalaninya. Selain dengan keenam langkah di atas, Anda bisa bantu anak patuh dimulai dengan aktivitas-aktivitas kecil di rumah, bahkan sebelum dia memasuki usia sekolah.
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 0 / 5. Vote count: 0
No votes so far! Be the first to rate this post.
Be the first to write a comment.