Tahukah kamu Elon Musk, pendiri PayPal, Tesla Motors dan Space X ini, mulai menerapakan networking untuk mahasiswa saat ia berkuliah di Kanada? Saat membaca koran, ia terkesima dengan profil Peter Nicholson, pemimpin strategis bank terbesar di Kanada. Ia memberanikan diri untuk menelepon jurnalis surat kabar yang menulis profil orang tersebut dan meminta dihubungkan dengan Nicholson.
Cerita Musk ini menunjukkan bahwa networking untuk mahasiswa sangat diperlukan. Membangun hubungan dengan seseorang akan membantu ke mana karier akan tertuju. Semakin cepat membangun networking, semakin baik. Itulah mengapa alasan pentingnya networking sedini mungkin.
-
Jadikan networking sebagai aktivitas sehari-hari
Kamu tidak sendirian jika kamu berpikir bahwa networking mengancam sisi introvert di dalam dirimu. Kamu bisa memulai dengan langkah kecil, seperti membangun hubungan baik dengan dosen—termasuk dosen killer—dan teman kampus.
Para dosen biasanya memiliki penelitian atau pekerjaan sampingan yang membutuhkan asisten. Jika kamu rajin mengobrol dengan dosen tersebut, nama kamu sudah tersimpan di kepalanya. Ia akan mengingatmu saat membutuhkan seseorang untuk membantu pekerjaannya.
Teman sekelas mungkin terlihat belum profesional sekarang. Namun, siapa yang tahu mereka bekerja di perusahaan impianmu di masa depan. Kamu bisa bertanya pada mereka saat mencari lowongan kerja di sana.
-
Terlibat di dalam kampus
Unit mahasiswa, klub hobi, atau organisasi bisa digunakan sebagai media networking untuk mahasiswa. Kamu bisa berhubungan dengan para narasumber dan mentor. Mendaftar ke email newsletter kampus atau memanfaatkan majalah dinding di perpustakaan juga bisa jadi cara networking yang baik.
-
Kunjungi campus career center
Campus career center adalah tempat yang bagus buat networking untuk mahasiswa. Di sini banyak informasi seperti magang atau pekerjaan yang dipasang oleh alumni, tips untuk meningkatkan cv online, tips mempersiapkan diri untuk wawancara, atau mengetahui jadwal job fair.
Meskipun sekarang kamu sedang tidak mencari kerja, kamu bisa mencoba datang ke job fair untuk berkenalan dengan orang-orang dari perusahaan, mempelajari perkembangan industri yang sedang digeluti, dan melihat potensi masa depan industri tersebut.
-
Kembangkan eksistensi online
Membangun networking dari balik layar adalah ide yang bagus. Buatlah profil di LinkedIn atau membuat website yang berisi portofolio. Para alumni juga biasanya membuat grup di Facebook dan memasang lowongan kerja di sana. Kamu bisa bertanya kepada mereka tentang posisi tersebut.
-
Tidak perlu takut membangun langkah awal
Kunci utama dari networking untuk mahasiswa adalah tulus membangun sebuah hubungan. Networking bukanlah sebuah kompetisi untuk mencari koneksi terbanyak atau berbasa-basi hanya demi koneksi. Berbicaralah dengan tulus dengan siapapun mereka karena rasa ingin tahu.
Untuk membuat pembicaraan mengalir, kamu bisa bertanya, “Bagaimana Anda bisa menjadi CEO perusahaan Anda?” atau “Apakah ada saran untuk anak muda yang ingin berkecimpung di industri Anda?”
-
Pelihara hubungan
Networking bukan hanya sekadar mengumpulkan kartu nama, memberikan cv, atau membangun koneksi di LinkedIn. Networking adalah kerja keras, dan kamu harus meluangkan waktu untuk memelihara hubungan yang sudah terjalin.
Setelah bertemu orang baru di job fair, cobalah untuk kirim email setelahnya. Meski mereka tidak membuka lowongan kerja sekarang, setidaknya mereka akan menghargai waktu yang telah kamu luangkan untuk mengobrol dengan mereka.
Jika kamu takut untuk memulai networking untuk mahasiswa, sebaiknya fokus seperti yang Musk lakukan. Ketika ditanya apakah Musk merasa takut bangun networking, ia menjawab, “Saya merasa takut yang cukup besar, jadi bukan berarti saya tidak punya rasa takut. Tetapi, menurut saya hal ini cukup penting, sehingga saya harus menaklukan rasa takut saya.”