Berapa waktu efektif untuk anak belajar, tidak ada kepastian angka yang tepat. Tentu setiap anak memiliki porsi kesiapan tersendiri terhadap menyerap ilmu dalam belajar. Akan tetapi, pemerintah sudah menetapkan bila anak harus belajar di sekolah selama 8 jam sehari. Lantas, bagaimana bila anak ternyata belajar lebih dari 8 jam sehari. Usai menerima pelajaran di sekolah, si kecil harus kembali mengikuti les 1 hingga 2 jam kemudian. Baguskah untuk pertumbuhan anak Anda ataukah tidak?
Mari simak uraian singkatnya mengenai dampak belajar lebih dari 8 jam sehari bagi anak.
Dampak Positif
Bak dua mata pisau, setiap kegiatan pasti memiliki dampak positif dan negatif. Adapun dampak positif dari belajar lebih dari 8 jam sehari ialah:
- Penguatan karakter anak
Karakter anak semakin mudah terbentuk. Dikuatkan dengan adanya bimbingan mendalam dari guru serta pendampingan secara rutin. Mengingat adanya lima nilai utama yang harus diterapkan di setiap institusi pendidikan yaitu unsur religi, sikap nasionalis, kemampuan dalam gotong-royong di masyarakat, kemandirian dalam hidup, serta integritas terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Lima hal itulah yang dapat menjadi dasar kuat untuk penguatan karakter anak agar dapat berinteraksi dalam masyarakat.
- Kreativitas anak meningkat
Lima nilai utama pendidikan saat ini juga menjadi salah satu poin penting dalam meningkatkan kreativitas anak. Dengan belajar lebih dari 8 jam sehari, anak mendapat waktu lebih banyak untuk mempelajari hal-hal yang tidak mampu didapat dari buku atau guru. Si kecil dapat memperolehnya dari tempat les, atau bahkan ketika harus mengikuti latihan secara langsung dari masyarakat. Mengingat belajar lebih dari 8 jam sehari tersebut tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga bisa lembaga terkait seperti perusahaan, perkampungan, maupun tempat les.
- Pengetahuan anak bertambah
Semakin banyak buku yang dibaca, semakin bertambah pula pengetahuan yang dimiliki anak. Begitu pula ketika anak banyak berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitar, wawasannya pun lebih banyak daripada anak-anak yang lebih menyibukkan diri di rumah untuk sekadar bermain ponsel.
Dampak Negatif
Setelah mengetahui dampak positif, tentu lebih bijak bila menilik pula dampak negatifnya. Di antaranya:
- Anak mudah lelah dan bosan
Ketika memutuskan untuk mengizinkan anak Anda belajar lebih dari 8 jam sehari, maka Anda pun harus memperhatikan keadaan fisik dan mental mereka. Anak-anak memiliki kecenderungan lebih suka bermain, jadi sudah tentu akan mudah bosan ketika harus berhadapan dengan buku maupun pelajaran lebih dari 8 jam sehari. Jangankan lebih dari 8 jam, dua jam saja si kecil sudah merengek lelah dan ingin segera bermain.
- Pendidikan madrasah tergeser
Untuk beberapa wilayah, pendidikan madrasah merupakan pendidikan wajib lepas sekolah reguler. Pendidikan tersebut berupa penguatan ilmu agama. Kini, pendidikan madrasah mulai tergeser bahkan hampir punah lantaran anak-anak sudah merasa lelah untuk kembali mengikuti proses belajar mengajar di lingkungan sekolah.
Akibatnya, tidak ada lagi tempat menimba ilmu bagi anak-anak selain rumah, sekolah regular, dan masjid. Penguatan ilmu agama tidak lagi efektif jika hanya mengandalkan empat elemen tersebut, sebab ada beberapa materi yang pasti hanya bisa didapat dari pendidikan madrasah.
- Beban anak bertambah
Efek paling buruk belajar lebih dari 8 jam ialah beban anak akan semakin bertambah. Usai belajar selama 8 jam di sekolah, harus mengikuti les, masih juga ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Mereka akan merasakan stres hingga akhirnya enggan belajar. Bahkan cenderung malas.
Usai menilik dua sisi dari positif dan negatifnya, bagaimana menurut Anda? Baguskah mengizinkan bahkan meminta anak untuk belajar lebih dari 8 jam sehari? Ataukah sebaliknya?
Semoga bermanfaat.