Sebagian besar orang tua mungkin pernah mendapati buah hati mereka bertengkar dengan anak tetangga atau dengan saudara kandungnya sendiri. Jika hanya sekadar bertengkar dan keesokan harinya berdamai lagi, itu masih wajar. Namun jika anak berkelahi dengan teman yang diikuti dengan tindakan memukul, orang tua tentu harus turun tangan. Lalu, apa yang harus orang tua lakukan?
Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan saat anak berkelahi dengan teman.
-
Jadilah Pendengar Setianya
Meskipun masih balita, anak juga bisa memiliki masalah dengan teman-temannya, mulai dari berebut mainan, saling lempar ejekan, hingga iri dengan teman lainnya. Sebagai orang tua, yang perlu Anda lakukan adalah menjadi pendengar setia anak.
Saat anak berkelahi dengan teman, Anda harus mengetahui letak permasalahannya. Mintalah ia untuk bercerita dan dengarkan sampai ceritanya selesai tanpa perlu menyelanya. Jika ia salah, beritahukan letak kesalahan serta akibat dari perbuatannya. Ajak dia merasakan bagaimana jika ia berada di posisi anak yang dikenai tindakan tersebut. Namun jika ia benar, ajari ia untuk tidak meladeni teman yang mengajak bertengkar atau berkelahi. Selain bisa membuat sakit, berkelahi juga akan membuat anak dijauhi teman-teman lainnya.
-
Berikan Contoh yang Baik
Anak umumnya meniru lingkungan sekitarnya. Apabila dibesarkan di tengah keluarga yang menjunjung tinggi kerukunan, ia pun bisa tumbuh menjadi anak yang baik. Namun jika kerap mendapatkan perlakukan kasar dari orang tua, kemungkinan ia pun bisa meniru hal yang sama saat bergaul dengan teman-temannya.
Hal lain yang bisa menjadi faktor utama anak berkelahi dengan teman adalah keberadaan tayangan dengan adegan-adegan kekerasan yang kerap ia tonton. Terkadang, orang tua beranggapan bahwa semua serial kartun cocok untuk anak. Padahal, tidak semua tayangan tersebut baik untuknya. Jadi, selain memberikan contoh sikap yang baik, orang tua sebaiknya juga memilih tayangan yang tepat untuk anak.
-
Ajari Berbagi
Memiliki saudara kandung dengan usia yang tidak terlalu jauh kerap menjadikan anak mudah berkelahi. Umumnya, mereka bertengkar karena memperebutkan mainan yang sama. Jika tidak begitu, si kecil ingin mendapatkan bagian yang lebih banyak sehingga jatah kakaknya diambil semua.
Untuk mengatasi hal tersebut, orang tua sering melontarkan ancaman kepada anak. Terkadang, mereka juga meminta si sulung untuk selalu mengalah kepada si bungsu. Alhasil, anak menganggap orang tua terlalu pilih kasih dan cenderung lebih sayang dengan saudaranya.
Untuk menghindari hal tersebut, orang tua harus bisa berlaku adil. Jika tidak bisa menyediakan fasilitas yang sama, ajari mereka berbagi atau menggunakan mainan secara bergantian. Apabila tidak mau, sebaiknya Anda tidak mengizinkan keduanya bermain. Dengan begitu, anak bisa mengerti bahwa selain dirinya, ada orang lain yang juga membutuhkan.
-
Hindari Memarahi Anak di Depan Teman
Ketika anak berkelahi dengan teman, orang tua biasanya segera melerai di tempat dan langsung memarahi anak. Tindakan melerai anak yang saling memukul memang harus dilakukan agar anak terhindar dari kemungkinan terluka atau cedera. Namun jika harus memarahinya di depan teman-temannya, tampaknya Anda harus berpikir ulang. Sebab, tindakan tersebut akan membuatnya merasa dipermalukan. Bisa jadi, ia malah akan membenci Anda.
Sementara itu, hal yang harus Anda lakukan adalah segera mengajaknya pulang sampai ia merasa tenang. Setelah itu, mintalah ia bercerita dan berikan solusi yang tepat. Meskipun marah, Anda tidak perlu berbicara dengan nada yang keras. Cukup sampaikan pendapat Anda dengan tegas agar ia mengerti bahwa yang dilakukannya memang benar-benar salah dan tidak disukai orang tuanya. Dengan begitu, ia pun bisa belajar berintrospeksi dan bisa berteman baik lagi dengan teman-temannya.
Saat anak berkelahi dengan teman, orang tua harus mampu mengontrol diri. Dengan menciptakan lingkungan yang ramah anak serta mampu menjadi sahabat bagi anak, aktivitas berkelahi antara anak dan temannya pun bisa terminimalisasi.