Hati-hati! Ini Dia Penyebab Anak Bicara Kasar

Tumbuh kembang anak yang berjalan baik dan ideal tentu menjadi dambaan setiap orang tua. Tak hanya melulu soal pertumbuhan fisik dan psikologis, perkembangan penguasaan linguistik anak juga patut diperhatikan. Salah satu masalah yang mungkin muncul akibat perkembangan linguistik yang kurang terpantau adalah ketika anak bicara kasar. Hal ini tentu meresahkan orang tua, bukan? Lalu, apa saja penyebabnya? Ini dia ulasannya.

Anak-Anak adalah Imitator Andal yang Meniru Tanpa Memahami

Anak-anak ibarat sebuah spons kering yang memiliki kemampuan untuk menyerap segala jenis cairan, entah berupa air, sirup, bahkan racun sekali pun. Mereka bisa menyerap berbagai informasi yang ada di sekitarnya dengan mudah, termasuk kata-kata yang diucapkan orang-orang di sekitarnya.

Kata-kata kasar yang diserap seorang anak seringnya berasal dari lingkungan sekitar, apakah itu sekolah, lingkungan tempat anak bermain, atau bahkan di lingkungan keluarga. Untuk mencegahnya, sebaiknya keluarga juga ikut mengendalikan perkataan tersebut, terutama ketika sedang berada di dekat anak.

Tidak hanya itu, orang tua juga perlu melakukan mengamati kondisi lingkungan tempatnya banyak menghabiskan waktu. Jika ada sesuatu yang terlihat tidak beres, maka segera temukan solusinya sesuai dengan apa penyebabnya.

Anak-Anak Memiliki Masa Eksplorasi Linguistik yang Perlu Dipahami Orang Tua

Selain memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, anak-anak juga cenderung memiliki rasa ingin menjelajahi makna kata-kata dan bahasa. Mereka biasanya akan mengambil beberapa kosakata baru yang didengarnya hanya untuk mengetahui maknanya.

Namun, ada kalanya kosakata tersebut merupakan kata-kata yang tak pantas untuk diucapkan. Mereka ingin mengetahui makna dari kata tersebut dan mengetahui reaksi orang-orang ketika ia mengucapkannya.

Nah, jika si kecil sudah bisa bicara kasar, maka Anda jangan langsung memarahinya. Tanyakan padanya apakah dia mengerti arti kata tersebut dan dari mana ia mengetahui kata-kata tersebut.

Jika si kecil belum mengetahui arti kata yang diucapkannya, Anda bisa mencoba untuk menjelaskan bahwa kata-kata tersebut tidak baik untuk diucapkan. Jelaskan pula padanya bahwa di dunia ini ada hal-hal yang layak untuk ditiru dan ada pula hal-hal atau perkataan yang tidak layak untuk dicontoh.

Anak Sedang Belajar Mengenai Cara Melam Emosi

Ketika sedang tak bersama Anda, bisa saja si kecil melihat orang yang sedapiaskanng marah dan orang tersebut melontarkan kata kasar, misalnya “bego”, “bodoh”, dan “tolol”.  Anak-anak akan mengambil kesimpulan bahwa jika seseorang sedang marah, maka kata-kata yang harus diucapkan adalah kata-kata tersebut. Akibatnya, anak bicara kasar ketika ia sedang marah.

Ketika anak sedang marah dan berbicara kasar, tenangkan si kecil dengan lembut. Kemudian, beri pengertian bahwa mereka tidak perlu berteriak, berkata kasar, atau melempar barang. Berikan juga pengertian pada mereka bahwa rasa ingin marah atau rasa kecewa adalah hal yang wajar tetapi emosi harus dikendalikan dengan baik.

Anak-Anak Menggunakan Kata Kasar untuk Mendapatkan Perhatian

Ada kalanya anak-anak kurang mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitar, termasuk dari orang tua. Untuk mendapatkan perhatian tersebut, ia kemudian menyerap kata-kata yang sering diucapkan oleh orang di dekatnya. Si kecil kemudian melihat reaksinya. Ketika bicara kasar, tentu ia akan mendapatkan reaksi negatif dari sekelilingnya.

Mereka akan merasa senang dengan segala reaksi yang diterimanya, meskipun mereka belum bisa membedakan reaksi positif dan negatif. Reaksi yang mereka dapatkan ini kemudian membuat mereka berpikir bahwa bicara kasar adalah sebuah cara ampuh untuk menarik perhatian orang sekitar.

Itulah 4 penyebab umum anak bicara kasar kepada orang di sekitarnya. Dengan mengetahui beragam penyebabnya, semoga orang tua bisa mengambil langkah tepat untuk mencegah anak berbicara kasar.