Setiap anak memiliki kepribadian yang bebeda-beda karena mereka terlahir spesial dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Seperti halnya anak sulit bergaul tidak lantas lebih baik dibandingkan anak yang gampang bergaul.
Anak sulit bergaul bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan oleh orang tua. Namun begitu, orang tua perlu mengambil langakah untuk menghadapinya. Salah satunya adalah dengan lebih mengenal si kecil.
Ada banyak alasan yang membuat balita cenderung lebih suka menyendiri. Nah, berikut ini 5 tips mengahadapai anak sulit bergaul yang bisa Anda coba.
Cari Tahu Penyebabnya
Sebelum menentukan langkah, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali akar masalahnya. Dari sini Anda akan tahu harus melakukan apa. Cara mengetahuinya bisa dengan bertanya langsung padanya atau guru di sekolah.
Ada banyak hal yang menjadi masalah anak-anak saat sulit bergaul, seperti merasa takut pada orang asing, pola asuh, kesempatan berinteraksi yang kurang atau bahkan karena orang tuanya yang juga pemalu. Untuk mengetahui lebih detail akar masalah Anda juga bisa berkonsultasi secara langsung dengan psikiater.
Ajak Ia Berkomunikasi
Rutin berkomunikasi dengan anak adalah hal yang harus dilakukan orang tua, terlepas dari apakah anak sulit bergaul atau tidak. Dengan berkomunikasi, orang tua akan tahu perkembangan langsung si kecil. Ini juga akan membuat ia lebih mau terbuka terkait apa saja yang dirasakan atau dihadapi saat di sekolah. Sifat terbuka tentu akan membuat masalahnya dapat lebih cepat terselesaikan karena penyelesaian masalah yang didiskusikan bersama.
Jadilah Orang Tua yang Menyenangkan
Menjadi orang tua yang menyenangkan tidak harus dengan selalu memanjakannya. Sebenarnya perlu juga sesekali memanjakannya, asal tidak terlalu sering. Namun yang terpenting dari semua itu adalah jangan tak acuh padanya.
Masa-masa balita adalah masa di mana anak akan sangat membutuhkan kasih sayang orang tua. Akan ada kemungkinan anak menjadi lebih antisosial akibat dari orang tua yang terlalu membatasinya bergerak atau tidak memberinya perhatian yang dibutuhkan. Oleh karena itu biarkan ia mengeksplorasi diri, namun tetap awasi dengan memberi perhatian yang dibutuhkan.
Ajak Ia Bersosialisasi
Bisa dengan membawanya ke tempat umum seperti pasar minggu, taman atau acara tertentu. Dengan mengajaknya ke tempat ramai, ia akan terbiasa dengan kondisi seperti itu, terlebih ketika melihat kedua orang tuanya bercengkrama dengan orang-orang. Tersenyum, terkejut atau ekspresi tertawa saat Anda sedang bercengkrama dengan orang lain adalah media belajarnya.
Beri Ia Semangat untuk Beradaptasi
Setiap anak lahir dengan keunikannya masing-masing. Di satu bidang mungkin ia lebih pandai dibanding anak seusianya, namun di bidang lain ia tidak lebih baik dari anak seusianya. Tugas orang tua adalah memahami itu. Jangan memaksa anak untuk harus berprestasi di segala bidang.
Berikan ia semangat, jangan menjatuhkan mentalnya dengan memberikan label negatif sebagai anak sulit bergaul. Hal itu justru akan membuatnya semakin sulit beradaptasi. Orang tua adalah orang terdekatnya. Oleh karena itu Anda harus memberinya energi positif karena itu akan sangat berdampak pada perkembangannya. Kalau orang tua tidak memberinya semangat, lalu siapa lagi yang akan membantunya?
Setiap anak terlahir spesial, entah sebagai ekstrovert, introvert atau ambivert. Jadi tidak ada yang salah kalau anak Anda memiliki salah satu kepribadian itu dan orang tua harus mengerti. Bukan bermaksud mengubah kepribadian anak, tujuan tulisan ini justru adalah untuk membentuk kepribadiannya.