Orang tua pasti ingin sang anak tidak merokok. Namun, di negara kita, kebiasaan merokok masih menjadi hal yang wajar di berbagai kalangan. Hal ini menyebabkan orang tua sering cemas dengan pergaulan anak.
Mungkin Anda juga mencemaskan hal yang sama dan ingin menghindarkan anak dari kebiasaan tidak menyehatkan ini. Di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar anak terhindar dari kebiasaan merokok.
Jangan merokok
Sebelum Anda meminta anak tidak merokok, pastikan terlebih dahulu Anda bisa menjadi contohnya. Anak selalu memandang orang tua sebagai teladan, terlebih lagi untuk hal yang sering dilakukan dan menjadi kebiasaan. Apa yang Anda lakukan adalah pembenaran bahwa hal tersebut boleh juga dilakukannya.
Jika Anda sudah telanjur terikat dengan merokok, usahakan tidak merokok di dekat anak-anak, atau jangan merokok di sekitar rumah. Sedikit demi sedikit kurangi intensitas merokok Anda karena aromanya pasti tercium dan bisa membuat anak penasaran. Beberapa orang tua memutuskan berhenti merokok demi anak. Anda juga bisa melakukan hal yang sama.
Ingatkan bahwa merokok tidak baik
Kadang ketidaktahuan dapat menjerumuskan anak kedalam hal yang tidak baik.Tanpa disertai penjelasan dari orang tua, anak bisa tertarik untuk coba-coba. Lebih buruk lagi, mereka merasa asyik dan akhirnya kecanduan.
Oleh karena itu, berikan pengertian kepada mereka bahwa merokok itu tidak baik. Jelaskan berbagai hal yang negatif karenanya. Tidak hanya tentang perokok aktif, tetapi juga bahaya yang mengancam para perokok pasif yang ada di sekitarnya. Hakikatnya anak selalu ingin melakukan hal yang benar. Dengan menanamkan pengertian sejak kecil, anak tidak merokok dengan senang hati dan akan sulit tergoda oleh ajakan teman-temannya.
Jalin komunikasi dengan baik
Sebagian besar anak yang terjerumus pada pergaulan yang salah biasanya memiliki relasi yang tidak baik dengan orang tuanya. Oleh karena itu, jaga hubungan Anda dengan anak. Tidak hanya menjaganya dari bahaya rokok, tetapi juga godaan lainnya seperti pergaulan bebas, minuman keras, dan narkoba.
Dengan menjaga komunikasi dan kedekatan, Anda bisa lebih mudah mengetahui yang dilakukan anak. Selain itu, mereka juga akan lebih peduli dengan kehadiran Anda dan tidak ingin orang tuanya kecewa. Di luar jangkauan pengawasan Anda pun anak tidak merokok dengan penuh kesadaran.
Akrab dengan teman-temannya
Salah satu sumber godaan untuk merokok adalah dari lingkaran pertemanan anak. Tidak hanya dekat dengan anak, Anda juga perlu mengakrabkan diri dengan teman-temannya. Dengan memahami teman anak, mereka pun memahami Anda. Jika mereka tahu Anda cukup keras menolak rokok, mereka akan menjaga kepercayaan Anda demi tetap berteman dengan anak Anda.
Tingkatkan kepercayaan dirinya
Di kalangan remaja, rokok dipandang sebagai barang yang dimiliki orang dewasa. Mereka yang merokok biasanya menjadikan hal ini sebagai senjata untuk mengajak anak lain untuk ikut merokok. “Kamu kalau tidak merokok berarti banci” atau “Kamu masih anak-anak kalau tidak merokok” adalah ungkapan yang sering muncul dengan maksud merendahkan anak tidak merokok.
Jika anak tidak memiliki kepercayaan diri, hal semacam ini akan melukai harga dirinya dan memancingnya untuk mencoba rokok. Oleh karena itu, Anda harus aktif dalam meningkatkan kepercayaan diri anak. Katakan kepada mereka kalau Anda sangat bangga terhadapnya, terlebih lagi karena dia tidak merokok.
Ajakan hidup sehat
Tidak merokok adalah sebagian kecil dari gaya hidup sehat. Ajak anak untuk hidup sehat dengan melakukan kegiatan lainnya, seperti rajin berolahraga, makan makanan bergizi, menjaga kebersihan, dan sebagainya. Semakin anak menyadari pentingnya hidup sehat, anak akan memiliki kesadaran untuk menghindarkan diri dari hal yang tidak baik bagi tubuh. Merokok bukan lagi menjadi hal yang menarik.