Buktikan 6 Hal Ini Bisa Buat Skripsimu Terbengkalai!

Skripsi merupakan langkah akhir bagi mahasiswa untuk menyelesaikan bangku perkuliahan. Sedikit lagi bisa mengenakan toga dan membuat orang tua bangga. Namun, ketika mengerjakannya tidak selalu berjalan mulus. Ada saja hambatan tidak terduga yang mendatangi, yang mana menyebabkan skripsi jadi terbengkalai.

Penyebabnya bisa berasal dari sendiri atau lingkungan sekitar. Untuk mengantisipasinya, cobalah perhatikan 6 hal berikut yang dapat membuat skripsi terbengkalai.

 

Tidak menguasai topik

 

Skripsi kadang jadi ajang unjuk gigi bagi mahasiswa. Sengaja memilih topik yang berat agar tampak keren. Tapi, hal ini justru malah menghambat proses pengerjaan skripsi. Jika semua itu dibarengi dengan kemampuan dan sumber daya yang memadai proses pengerjaan skripsi tidak akan jadi masalah. Tapi sering kali semua itu hanya semangat dan nafsu di awal saja.

Tidak jarang Anda mengalami kesulitan dalam mencari referensi yang cocok. Belum lagi bahan riset yang sulit ditemukan. Akhirnya kebingungan menentukan arah skripsi yang membuat malas datang menyerang untuk mengerjakannya.

 

Diterima kerja

 

Mencari pekerjaan sambil kuliah sudah menjadi kebiasaan mahasiswa. Alasannya karena biaya kuliah yang tidak sedikit dan uang untuk pemenuhan biaya hidup. Selain itu, manajemen waktu yang sulit yang dibarengi tuntutan kerja, membuat Anda tidak memiliki waktu lagi menyelesaikan skripsi.

Terlebih jika dunia kerja sudah terlalu mengenakkan hingga membuat Anda terlena dan lupa akan tanggung jawab menyelesaikan skripsi. Akibatnya, tugas akhir tersebut tidak akan pernah selesai lantaran dibiarkan begitu saja tanpa ada niat untuk menyentuhnya lagi.

 

Suka menunda-nunda

 

Malas adalah godaan terbesar ketika proses pengerjaan skripsi. Alhasil, diri jadi suka menunda untuk merevisi bab yang sudah diajukan pada pembimbing. Penyebabnya karena lebih memilih mengikuti keinginan diri untuk bersantai dan menganggap merevisi skripsi dapat dikerjakan kapan saja.

Perasaan malas ini tidak hanya hadir ketika Anda sudah semester akhir, tapi karena juga tidak membiasakan diri menulis makalah atau tugas sejak semester awal. Sehingga, ketika melihat lembar kerja sewaktu hendak menulis skripsi, rasa malas sudah datang terlebih dahulu. Alhasil, lagi-lagi skripsi hanya akan dibiarkan tergeletak di dalam laptop begitu saja.

 

Pembimbing yang rumit

 

Setiap dosen memiliki metode bimbingan masing-masing, sesuai karakternya. Apalagi, mahasiswa yang dibimbingnya tidak hanya satu. Alhasil ketika bimbingan, Anda merasa topik yang diangkat kurang sesuai dengan masukan dosen, atau revisi yang selalu didapat pada setiap pertemuan. Ketika menghadapi situasi seperti ini, proses pengerjaan skripsi akan terhambat karena mahasiswa sudah enggan menuruti perkataan dosen dan lelah melihat terlalu banyak bab yang harus diperbaiki.

 

Terlalu aktif dalam organisasi

 

Tergabung dalam organisasi adalah kegiatan yang menyenangkan ketika menjadi mahasiswa. Sehingga, ketika sudah menyentuh semester akhir tidak menyadari bahwa ada hal lain yang harus diprioritaskan. Mahasiswa seperti ini cenderung aktif dan menjadi panitia inti setiap kegiatan yang diadakan organisasi yang diikutinya sehingga waktunya lebih banyak tersita di luar dibanding menyelesaikan skripsi.

 

Keasyikan pacaran/putus cinta

 

Memiliki pasangan dapat menjadi motivasi sendiri bagi mahasiswa. Terlebih yang baru jadian, ingin rasanya menghabiskan waktu dan jalan-jalan berdua. Tak jarang semangat besar untuk menyelesaikan skripsi dapat berubah dalam sekejap hanya karena ajakan dari pasangan untuk berkencan.

Sebaliknya, mahasiswa yang patah hati ketika menyelesaikan skripsi juga dapat memengaruhi proses pengerjaannya. Akibat ditinggal pasangan, semangat untuk melakukan suatu hal jadi hilang, bahkan lebih parahnya terpuruk dalam kesedihan. Ketika tidak bisa menyikapinya dengan baik, skripsi jadi tidak tersentuh bahkan dilupakan begitu saja.

Itulah beberapa hal yang dapat membuat pengerjaan skripsi terbengkalai. Bijaklah dalam mengatur waktu dan kegiatan. Jangan sampai terlalu terlena akan suatu hal dan melupakan tanggung jawab sebagai mahasiswa tingkat akhir.