Calistung Diajarkan Saat TK atau SD?
Belakangan ini muncul topik baru untuk diperdebatkan oleh orangtua murid, yakni kapan sebaiknya calistung diajarkan? Topik ini kembali menyeruak ke permukaan lantaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah menghapus calistung sebagai bahan tes masuk SD. Tapi di sisi lain para orangtua tentu ingin anaknya mampu menguasai calistung sejak dini agar bisa memahami pelajaran di SD dengan baik.
Lantas, sebaiknya calistung diajarkan saat TK atau SD ya?
Jawaban menurut psikolog anak
Menurut sejumlah psikolog anak, calistung sebaiknya diajarkan pada usia 5-6 tahun atau ketika duduk di bangku sekolah dasar. Masa-masa ini cukup sensitif dan anak akan lebih mudah belajar. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud pun sudah menyatakan bahwa untuk masuk SD tidak perlu harus bisa calistung karena pelajaran ini akan berlangsung di kelas 1 dan 2 SD. Jadi, mama papa tidak perlu ngotot anak harus bisa calistung sebelum masuk SD ya.
Tuntutan orangtua untuk anaknya sudah harus menguasai calistung di bawah usia 5 tahun justru akan membuat anak stress dan mengalami trauma belajar yang notabene masih akan berlangsung selama belasan tahun ke depan.
Waktu TK belajar apa?
Via Freepik
Meski calistung sifatnya tidak wajib untuk anak TK dan nantinya akan diajarkan saat masuk SD, anak TK tetap boleh belajar calistung kok. Namun ada persayaratannya. Di antaranya adalah memperkenalkan angka dan huruf, serta calistung dasar. Tentunya harus dengan cara menyenangkan. Misalnya menggunakan lagu, video, permainan, dan penerapannya dalam hidup sehari-hari.
Memperkenalkan angka dan huruf pada anak usia di bawah 5 tahun bisa dimulai dengan bunyi dan simbolnya. Tahapan ini akan melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan, tanpa menguras kinerja otak dan logika.
Jika anak sudah menguasai konsep angka dan huruf, selanjutnya Anda bisa mengajarkan urutan. Untuk huruf, Anda bisa gunakan sarana lagu yang fun. Sedangkan untuk huruf, bisa mengurutkan 1-10 saja sudah sangat baik.
Pembelajaran calistung yang kompleks seperti menyelesaikan penjumlahan, pengurangan, merangkai kalimat, dan sebagainya wajib dihindari pada pendidikan anak usia dini. Idealnya anak preschool dan kindergarten hanya dikenalkan pada angka dan huruf. Pasalnya anak usia dini berada dalam periode emas di mana otak akan banyak menyerap apa yang ia lihat dan dengar.
Pembelajaran pada preschool dan kindergarten sejatinya lebih fokus pada penanaman nilai dasar, moral, kemampuan motorik, serta pembentukan karakter sehingga bisa mengikuti program belajar di SD dengan baik seperti yang dilakukan oleh Apple Tree Preschool.
Memahami keaksaraan angka dan huruf itu penting. Kalau anak usia dini sudah bisa melakukan calistung dasar, itu bonus. Kalau belum bisa, itu normal.
Tetap waspada disleksia
Beberapa anak memang lebih lambat dalam menyerap pelajaran calistung. Pada kasus ini Anda tidak memaksanya untuk berlomba-lomba dengan murid lain. Namun, Anda tetap perlu waspada jika anak terus mengalami calistung, terutama untuk membaca, karena ada potensi gangguan disleksia. Untuk mengetahui hal tersebut, jangan ragu untuk konsultasi dengan psikolog anak.
Jadi, biarkan anak belajar calistung saat sudah memasuki SD ya!
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 4.8 / 5. Vote count: 714
No votes so far! Be the first to rate this post.
Be the first to write a comment.