Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang mandiri dan ini bukanlah hal yang mudah. Kemandirian tidak terbentuk oleh proses semalam tetapi butuh waktu lama dan usaha yang tekun dan konsisten untuk menjadikan seorang anak mandiri. Namun, usaha tersebut bukanlah usaha yang sulit untuk direalisasikan. Terdapat banyak cara agar anak mandiri. Beberapa diantaranya seperti berikut ini:
- Biasakan bangun pagi
Orang yang bangun pagi memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menjadi orang sukses dibandingkan mereka yang tidak bangun pagi. Hal ini dikarenakan orang yang bangun pagi memiliki waktu lebih untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukannya hari itu. Dia memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan harinya agar berjalan seperti yang dia harapkan, termasuk mengatasi kemungkinan menghadapi kemacetan dalam perjalanan ke kantor dan kendala lainnya. Ketika seseorang telah terbiasa untuk membuat perencanaan, dia sebenarnya telah menjadikan dirinya sebagai pemegang kendali dan orang yang bertanggung jawab atas hidupnya. Jika seseorang telah sampai pada kesadaran tersebut, dia dapat dikatakan telah menjadi orang yang mandiri. Karena itu, mulailah melatih cara agar anak mandiri dengan membiasakannya bangun pagi.
- Minta anak membantu melakukan pekerjaan rumah
Salah satu ciri orang yang mandiri adalah dapat melakukan berbagai macam pekerjaan sendiri. Salah satunya adalah pekerjaan rumah. Karenanya, ajarkan anak untuk dapat mengerjakan pekerjaan rumah sendiri sebagai persiapan hidupnya di masa depan. Orang tua dapat melakukan ini dengan cara meminta anak untuk membantu melakukan pekerjaan rumah yang ringan, seperti merapikan tempat tidur, menyapu lantai, membersihkan peralatan makan, dan sebagainya. Tentu saja orang tua harus melakukannya lebih dahulu di depan anak sebagai contoh. Setelah itu barulah anak diberi kesempatan untuk melakukannya sendiri dengan tetap diawasi oleh orang tua.
- Mengatur kegiatan
Ketika anak memasuki usia sekolah, dia akan memiliki daftar kegiatan untuk dilakukan. Mulai dari bangun pagi, mandi, bersiap ke sekolah, mengerjakan PR, pergi ke les/kursus, dan sebagainya. Anak yang mandiri adalah anak yang dapat mengatur kegiatannya sendiri. Orang tua pun dapat melatih anak untuk menjadi mandiri dengan cara ini. Orang tua dapat memulainya dengan membimbing anak untuk menulis daftar kegiatan yang harus dilakukannya setiap hari dan menaruhnya dalam urutan waktu menjadi jadwal kegiatan sehari-hari. Setelah jadwal kegiatan terbentuk, orang tua akan mengawasi pengerjaannya. Misalkan, jika di jadwal ditulis bahwa anak harus mengerjakan soal matematika untuk latihan pada jam 7 setiap malam, maka orang tua harus membantu anak untuk konsisten pada jadwal yang telah disusun.
- Menetapkan prioritas
Banyak orang gagal dalam studi atau pekerjaan karena ketidakmampuan dalam menetapkan prioritas. Hal-hal yang harusnya dikerjakan awal, diletakkan di belakang dan akhirnya tugas yang penting malah tidak terselesaikan. Sebaliknya, orang-orang mandiri tidak pernah bermasalah dengan banyaknya kegiatan karena mereka menetapkan prioritas dalam pekerjaan mereka; yang lebih penting diselesaikan lebih dahulu. Karena itulah, anak harus dilatih untuk dapat menetapkan skala prioritas dan mendahulukan pengerjaan kegiatan yang utama terlebih dahulu. Misalnya, anak ingin bermain games, tetapi dia juga memiliki PR yang belum dikerjakan. Dalam hal ini, orang tua sebaiknya mengajak anak berdiskusi dan menjelaskan bahwa mengerjakan PR adalah hal yang lebih penting daripada bermain games. Karenanya, PR harus dikerjakan lebih dahulu sebelum bermain games.
Cara agar anak mandiri di atas dapat dikombinasikan dengan cara yang lain selama tujuannya adalah untuk membuat anak mandiri. Yang terpenting adalah orang tua konsisten dengan strategi yang direncanakan.