Masa remaja dapat dikatakan sebagai masa yang kritis, fase transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Usia remaja adalah titik tolak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bagaimanakah kelak. Apakah menjadi orang dewasa yang matang secara emosional dan mampu menangani permasalahan-permasalahan hidupnya dengan baik, atau tumbuh menjadi pribadi yang rapuh dan tidak mandiri.
Umumnya pergolakan emosi mengiringi perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja, baik secara fisik maupun psikis. Pada fase ini kecerdasan emosional dibutuhkan untuk dapat menyesuaikan diri sesegera mungkin dengan segala perubahan tersebut.
Jika Anda memiliki anak-anak yang beranjak remaja, simak ulasan berikut mengenai cara-cara yang efektif meningkatkan kecerdasan emosional pada remaja.
Mengekspresikan Emosi Negatif
Pada dasarnya setiap individu memiliki emosi. Pada remaja, emosi negatif lebih mudah timbul. Reaksi emosi akan lebih tinggi ketika orang-orang di sekelilingnya tidak memberikan respons positif atas diri mereka atau ada masalah dengan pemenuhan kebutuhan mereka.
Sebagai orang tua atau pengajar yang banyak dilihat dan ditiru perilakunya, berikan contoh bagaimana mengekpresikan emosi negatif agar tidak meledak-ledak.
Latihan Mengekspresikan Emosi
Adakan semacam latihan mengekspresikan emosi. Bagaimana mengekspresikan emosi marah, emosi takut, dan emosi cinta, supaya tidak berlebihan.
Dorong Remaja untuk Mengikuti Kegiatan yang Bermanfaat
Luapan energi dan gejolak emosi pada remaja membutuhkan jalur penyaluran yang benar. Dorong remaja untuk aktif di kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat mereka. Lewat kegiatan-kegiatan ini, remaja akan lebih disibukan dengan asyiknya membangun pertemanan dengan orang-orang yang memiliki minat dan hobi yang sama. Misalnya dengan mengikuti Kelompok Ilmiah Remaja, club bahasa asing, teater, dan lain sebagainya. Daripada tenggelam dalam gejolak emosi-emosi negatif, kemudian meluapkan energi berlebih mereka pada hal-hal yang merugikan diri sendiri.
Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, akan melatih kemampuan berhubungan dengan orang lain, berusaha beradaptasi dengan beraneka ragam sifat teman-teman baru. Belajar tidak merasa terintimidasi dengan kelebihan orang lain, dan tidak merendahkan ketika melihat orang lain memiliki kekurangan. Kemampuan menjalin hubungan baik dan menerima keberadaan orang lain apa adanya inilah yang meningkatkan kecerdasan emosional mereka.
Rutin Menulis Catatan Harian
Ajarkan remaja untuk mulai menuliskan pengalamannya sehari-hari, apa yang dirasakannya. Melalui catatan harian tersebut, remaja akan belajar mengenali dirinya sendiri. Ketika membaca ulang tulisan-tulisan yang telah dibuat, mereka akan diingatkan bagaimana interaksinya dengan orang lain. Hal itu bagus sekali menjadi sarana latihan memahami perasaan orang lain.
Mempertajam Rasa Empati
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya tentang memahami perasaan orang lain, yang harus terus diasah untuk meningkatkan kecerdasan emosional remaja adalah tingkat empati. Untuk melatih empatinya, buat mereka memperhatikan hal-hal berikut ini.
- Perasaan apa yang tengah coba disampaikan oleh orang lain lewat perilaku dan kata-katanya.
- Apa penyebab orang tersebut merasa seperti itu.
- Mengapa mereka tidak merasakan perasaan yang sama dengan orang itu.
Mengenali Reaksi Tubuh
Bantu remaja mengenali reaksi tubuh mereka ketika mengalami gejolak emosi tertentu. Misalnya mendadak merasa mual ketika mengkhawatirkan sesuatu, atau gemetar saat merasa sangat marah. Jika mereka mengenali reaksi tubuh mereka maka akan lebih mudah untuk menyadari apa yang dirasakan pada kondisi tertentu dan bagaimana menanganinya.
Belajar Memotivasi
Ajak remaja untuk belajar memotivasi orang lain, karena memiliki kemampuan memotivasi orang lain adalah salah satu tanda tingginya kecerdasan emosional seseorang. Dan hal tersebut berkaitan erat dengan rasa empati, yaitu memahami perasaan dan emosi orang lain.
Kecerdasan emosional menjadi bekal yang sangat berharga bagi remaja dalam perjalanannya menjadi manusia dewasa. Arahkan mereka untuk mulai mengasah kecerdasan emosionalnya dan terus berlatih hingga mencapai kualitas terbaik.