Memiliki kemampuan dalam bersosialisasi sangat diperlukan oleh anak. Terlebih ketika mereka dihadapkan pada lingkungan baru. Anak yang pandai bersosialisasi tentunya akan mudah menempatkan diri di lingkungan sekitarnya, gampang berteman dengan orang-orang baru, dan mempunyai kepedulian tinggi terhadap segala hal yang terjadi di lingkungannya. Sayangnya hal ini tidak berlaku bagi anak yang pemalu dan tertutup. Kedua tipe tersebut cenderung sulit bersosialisasi dengan orang lain. Dampaknya, saat ditempatkan di lingkungan baru, mereka membutuhkan waktu lebih lama dalam beradaptasi. Lantas bagaimana cara meningkatkan kemampuan sosialisasi anak? Berikut ulasannya.
- Interaksi dan Bermain
Ajak buah hati untuk keluar bermain bersama kawan-kawannya, sekadar mengobrol dengan tetangga. Apabila anak Anda masih kecil, biarkan dia bermain dan mengenal teman-teman di kawasan baru tapi tetap dalam pengawasan Anda. Sebaiknya pilih teman yang berusia lebih muda dari buah hati Anda atau sebaya. Hal ini bertujuan agar anak tidak merasa terasing dan terkucil. Sering mengajak buah hati berkunjung ke rumah saudara dan kerabat pun dapat menjadi terapi supaya anak tidak canggung dalam pergaulan di luar rumah.
- Masukkan ke Grup atau Komunitas
Jangan ragu untuk memasukkan anak yang masih kecil ke kelompok bermain. Awalnya memang tidak mudah. Kebanyakan anak akan merasa takut melihat begitu banyak orang serta anak-anak lain ketika bergabung dalam kelompok bermain. Biarkan buah hati belajar beradaptasi di lingkungan baru. Lama kelamaan anak akan terbiasa. Apabila anak sudah remaja, biarkan mereka ikut dalam komunitas yang sesuai dengan hobinya. Dengan bergabung di komunitas, selain bisa memperluas pergaulan anak, juga dapat mengasah serta mengembangkan bakatnya.
- Buang Sikap Terlampau Protektif
Sebagai orang tua, Anda pasti sering merasa khawatir dengan pergaulan buah hati. Terlebih mereka yang sudah memasuki masa remaja. Akan tetapi jangan tunjukkan sikap terlalu protektif terhadap anak. Hal itu akan membuat anak merasa tidak nyaman. Biarkan mereka bergaul dan berinteraksi. Untuk anak yang masih kecil, Anda harus lebih mengawasinya, namun jangan melarangnya untuk bermain dan bergaul dengan teman-temannya. Sebagai contoh, membiarkan anak bertanya tentang suatu hal pada orang lain, menelepon teman sekolahnya, sampai membayar jajan sendiri.
- Teladan Orang Tua
Pernah mendengar istilah anak adalah peniru ulung? Ya, buah hati yang selalu berinteraksi dengan orang tua, akan mengamati dan akhirnya mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Sebagai orang tua, kita diharapkan dapat menjadi teladan yang baik bagi anak. Menjadi teladan bukan berarti orang tua harus sempurna, tanpa pernah melakukan kesalahan, lho. Berusahalah untuk selalu memberikan buah hati contoh positif. Misalnya saja, selalu menyapa tetangga, menerima tamu dengan ramah, dan sebagainya. Anak pasti akan melakukan hal yang sama.
- Etika dan Aturan dalam Bergaul
Sebagai orang tua, Anda juga harus mengajarkan segala macam etika dan aturan dalam pergaulan kepada anak. Contohnya, anak harus minta maaf jika melakukan kesalahan, dilarang mengambil barang orang lain tanpa izin, berlaku sopan kepada orang yang lebih tua, dan menyayangi teman sebaya atau anak yang usianya lebih muda. Cara meningkatkan kemampuan sosialisasi anak dengan memperkenalkan etika dan aturan dalam pergaulan kepada buah hati, akan membantunya lebih mudah bergaul dan tahu caranya bersikap/menghadapi orang lain.
Demikian cara meningkatkan kemampuan sosialisasi anak. Hal utama adalah memberi teladan yang baik kepada anak sehingga saat memasuki lingkungan pergaulan, mereka akan mudah membaur dan tidak canggung.