Cermati Hal-Hal Berikut Sebelum Menerapkan Multimedia Interaktif untuk PAUD

Media pembelajaran yang menyenangkan sangat diperlukan guna meraih perhatian siswa dari awal sampai akhir. Di zaman modern seperti ini, memanfaatkan perangkat digital dinilai efektif lantaran lebih mudah dalam menyampaikan materi melalui berbagai pilihan fitur. Pada anak usia dini sendiri, harus memperhatikan beberapa hal agar mendapatkan pemahaman secara maksimal. Bagaimana menerapkan multimedia interaktif untuk PAUD? Simak ulasan berikut.

Memahami Aspek Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini

 

 

Aspek perkembangan kognitif pada anak usia dini dapat dilihat dari tiga aspek. Oleh karena itu, multimedia interaktif untuk PAUD harus memenuhi poin ini agar tumbuh kembang di sekolah semakin baik.

Tiga aspek tersebut meliputi berpikir simbolik, egosentris, dan intuitif. Poin pertama mengacu pada objek dan peristiwa yang tidak hadir langsung di hadapan siswa. Kemudian, berpikir tentang salah atau benar dan mengutarakan keberpihakan terhadap sebuah hal. Terakhir, fase anak menciptakan sesuatu.

Dengan memperhatikan aspek ini pula, anak menjadi lebih kritis. Hal tersebut dikarenakan dalam pelaksanaan, secara tidak langsung siswa melakukan perilaku-perilaku yang baik untuk tumbuh kembang.

Mencakup Tujuh Prinsip Desain Multimedia

 

Tidak berbeda dengan tingkat umur lain, media interaktif untuk PAUD juga harus mencakup tujuh prinsip agar penyampaian materi tertata dengan baik.

• Prinsip mendasar adalah memastikan bahwa siswa bisa memahami kata-kata serta gambar yang disajikan.
• Prinsip Keterdekatan Ruang: kata dan gambar terkait yang disajikan, lebih baik dirancang secara berdekatan.
• Prinsip Keterdekatan Waktu: kata dan gambar terkait, disajikan secara bersamaan, bukan bergantian.
• Prinsip Koherensi: saat menampilkan kata dan gambar, tidak perlu menampilkan efek suara jika tidak memiliki kaitan.
• Prinsip Modalitas: siswa lebih memahami animasi dan narasi, daripada narasi dan teks on, sehingga unsur visual tidak terabaikan.
• Prinsip Redudansi: siswa lebih berfokus ke animasi dan narasi, daripada animasi, narasi, dan teks on. Hal ini akan memengaruhi pemahaman, karena memperhatikan hal yang tidak diutamakan dalam sebuah materi.
• Prinsip Perbedaan Visual: pengaruh desain lebih difokuskan pada siswa berpengetahuan rendah dan memiliki kemampuan spasial tinggi.

Memahami Jenis-Jenis Multimedia Interaktif untuk PAUD

 

Jenis multimedia untuk anak usia dini dibedakan menjadi tiga yaitu Audio, Visual, dan Audio Visual. Untuk poin ketiga, dipecah lagi menjadi Audio Visual Diam dan Bergerak. Dalam menerapkan, perlu diperhatikan pula tujuh hal berikut.

• Animasi yang ditayangkan tidak hanya bersuara dan bergerak, melainkan menyuguhkan suatu proses.
• Menyuguhkan aspek ruang dan waktu.
• Penggambaran secara tiga dimensi.
• Suara yang dihasilkan dapat menyatu dengan animasi, sehingga memunculkan kesan natural.
• Jika animasi lebih fokus ke pembahasan yang lebih dalam, tampilkan seorang ahli agar anak merasa lebih “percaya.”
• Tidak harus berwarna, tapi harus benar-benar terkesan nyata.
• Menyuguhkan teori sains melalui animasi.

Contoh Multimedia Interaktif untuk PAUD

 

Adapun berbagai hal yang cocok ditampilkan menggunakan multimedia interaktif, antara lain: mengenal perangkat teknologi, binatang, huruf dan angka, musim, mengenal profesi, mengenal huruf hijaiyah, mengenal buah dan sayuran, mengenal olahraga, dan mengenal dan belajar mencampur warna.

Sebagai inspirasi, guru juga bisa mengunduh aplikasi multimedia interaktif untuk PAUD di internet. Selain lebih beragam, karena bertaraf internasional, siswa menjadi lebih antusias dalam memperhatikan hal-hal baru.

Multimedia interaktif untuk PAUD harus memperhatikan empat hal yang mengacu pada ketepatan materi untuk anak usia dini. Selain itu, bukan hanya harus menarik atensi, melainkan sesuai dengan tumbuh kembang.