Di Usia Berapa Bayi Bisa Merangkak?
Bagi kebanyakan orang tua, mereka biasa ingin segera melihat anaknya sudah bisa berjalan secepat mungkin ketika usia sang anak sudah berusia satu tahun lebih, meski begitu, ada tahapan yang harus dilalui oleh si kecil untuk dapat berjalan yaitu merangkak. Sebenarnya di usia ke berapa bayi bisa merangkak?
Merangkak sendiri merupakan salah satu tahapan perkembangan bayi yang sangat penting, tidak hanya penting, tetapi ketika bayi merangkak hal itu terlihat lucu dan menggemaskan, oleh karena itu banyak orang tua yang masih belum tahu kapan usia bayi bisa merangkak atau bagaiman cara mengajarkan bayi untuk bisa merangkak.
Merangkak adalah hal yang penting untuk si kecil, Felice Sklamberg, seorang ahli terapi okupasi di New York mengatakan bahwa fase merangkak adalah fase penting untuk melatih keseimbangan dan perkembangan motorik si kecil.
Pada umum-nya, saat bayi merangkak maju, dirinya akan menggerakan lengan kanan dan kaki kirinya, lalu akan berganti kepada lengan kiri dan kaki kanan-nya, hal ini disebut dengan cross-crawl yang menunjukkan bahwa fungsi otak kanan dan kiri si kecil memang berjalan seimbang.
Beberapa bayi mungkin saja melewati fase ini, tetapi para pakar kesehatan mengatakan bahwa bayi yang belajar untuk berjalan cenderung memiliki tubuh yang lebih kuat daripada bayi yang tidak merangkak, hal ini disebabkan karena ketika melakukan itu, si kecil melatih koordinasi otot tangan, pergelangan tangan, siku, dan bahu untuk menahan berat badannya sendiri.
Dr. McAllister juga mengatakan bahwa merangkak bisa membuat bayi melatih penglihatan binocular-nya, saat dirinya merangkak, dirinya akan menggunakan kedua mata bersamaan untuk fokus pada satu tujuan, mereka bolak-balik antara melihat kejauhan dan melihat tangan mereka yang membantu membangun persepsinya.
“Bayi merangkak mengembangkan keterampilan navigasi dan menghafal fakta,” kata sang dokter.
“Misalnya, mereka akan belajar bahwa mereka harus berkeliling meja dan di luar kursi untuk mendapatkan keranjang mainan,” kata dirinya.
Lebih lanjut lagi dirinya mengatakan bahwa merangkak merupakan salah satu tonggak perkembangan penting bayi untuk menuju mobilitas mandiri.
“Mampu berkeliling sendirian member bayi rasa kekuatan dan prestasi yang merupakan dorongan besar untuk harga dirinya,” kata dirinya kembali.
Oleh karena itu, orang tua sebaiknya melatih si kecil untuk tidak melewatkan fase seperti ini.
Kemampuan si kecil dalam menunjukan hal ini memang cukup berbeda-beda, hal ini tergantung kepada perkembangan, stimulasi, dan kesiapan fisik si kecil, namun pada umum-nya buah hati akan merangkak mulai usia enam hingga sepuluh bulan, sebelum merangkak biasanya dia akan senang menggerakkan tangan dan kaki-nya, dirinya juga akan mencoba meraih benda yang ada di sekitar-nya dengan senang hati.
Bantu anak Anda bersiap untuk merangkak dengan memberikan banyak waktu untuk melihat-lihat sekaligus berlatih membangun kekuatan leher, bahu, lengan, dan perut.
Jika anak Anda menangis saat Anda meletakannya di lantai, maka coba letakkan anak Anda di perut Anda, dengan begitu dirinya akan berlatih dan merasa aman karena dirinya merasa berada bersama Anda dan dapat melihat Anda, meski fase merangkak adalah fase yang penting, tetapi sayang banyak bayi melewatkan fase ini dan langsung belajar berjalan, tetapi kita tidak perlu khawatir bila bayi tidak bisa melakukan hal tersebut.
“Yang penting adalah bayi tersebut dapat menggerakan kaki dan tangannya,” kata David Elkind. Selama ini si kecil bisa menggeser tubuh dan berjalan selangkah demi selangkah maka perkembangan motoriknya dinilai normal.
Waspadai bila sang buah hati tidak bisa merangkak, berjalan maupun menggerakkan tubuhnya hingga usia 12-18 bulan, karena itu merupakan gejala kelumpuhan otot atau gangguan saraf otak anak.
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 0 / 5. Vote count: 0
No votes so far! Be the first to rate this post.
Be the first to write a comment.