Hindari Tabu. Ikuti 5 Tips Memberikan Pendidikan Seks untuk Remaja Yuk!
Banyak orang tua yang masih bingung bagaimana memberikan pendidikan seks untuk remaja dengan tepat. Kebingungan ini yang menyebabkan seks jadi topik yang tidak pernah dibicarakan. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan bahwa pendidikan seks dapat menunda aktivitas seksual, mengurangi kejadian infeksi menular seksual, hingga kehamilan yang tidak direncanakan.
Melakukan pendidikan seks, anak akan belajar mengenai fungsi tubuhnya, menghindari yang seharusnya tidak dilakukan, dan memahami konsekuensi dari perbuatannya. Oleh karena itu, pendidikan ini sangat penting karena dapat membantu anak terhindar dari risiko pelecehan hingga penyimpangan seksual.
Cara memberikan tips pendidikan seks dengan tepat
1. Bangun suasana yang nyaman
Ketika memulai pendidikan seks untuk remaja, lakukan saat suasana hati anak sedang baik. Orang tua juga bisa mengemukakan pengalaman untuk memancing anak, “Ayah/Ibu mulai tertarik untuk berpacaran saat seusiamu. Bagaimana dengan kamu?”
2. Berikan penjelasan dengan bahasa yang tepat
Pendidikan seks untuk remaja jika disampaikan dengan bahasa yang vulgar akan membuat anak malu. Sebaliknya, bahasa yang terlalu ilmiah akan membuat anak tidak mengerti. Hindari pembicaraan yang berbelit-belit karena anak bisa kehilangan minat atau salah tangkap.
3. Beri tahu tentang mitos dan fakta
Anak bisa mencari informasi tentang seks dari buku, internet, majalah, atau teman-temannya. Informasi yang ia terima belum tentu benar. Pendidikan seks untuk remaja harus bisa meluruskan antara mitos dan fakta tentang seks, alat kontrasepsi, cara penularan HIV/AIDS dan infeksi menular seksual, atau hal-hal yang dapat menunda kehamilan.
4. Tetap tenang
Jika anak bertanya tentang seks, pastikan Anda tenang dan tidak menuduh bahwa ia tertarik melakukan hubungan seksual. Dengarkan dan minta penjelasannya dari mana ia mengetahui hal tersebut. Betulkan jika ada anak menerima informasi yang salah.
5. Bicarakan nilai-nilai yang ada di keluarga
Edukasi seksualitas sejak dini sangat penting dilakukan, misalnya mengajarkan bahwa orang lain tidak boleh menyentuh tubuh tanpa seizin anak. Melalui hal ini, orang tua mengajarkan pentingnya kasih sayang, kejujuran, dan menghargai jauh sebelum orang tua membuka pembicaraan tentang pendidikan seks.
Topik pendidikan seks untuk usia remaja
Topik pendidikan seksual untuk remaja tentu berbeda dengan pendidikan seksual untuk anak-anak. Berikut ini adalah topik pendidikan seks yang harus diketahui oleh remaja menurut International Guadiance Sexuality Education:
1. Peran keluarga bisa berubah ketika mengetahui ada anggota keluarga yang hamil, menunjukkan orientasi seksual tertentu, atau menolak menikah
Orang tua bisa menjelaskan apa itu LGBT dan bagaimana masyarakat memandang LGBT di negara ini. Jika Anda termasuk orang tua yang khawatir, sampaikan kekhawatiran dengan jelas tanpa memberikan stigma. Misalnya, khawatir karena LGBT dilarang agama dan keyakinan keluarga.
2. Anak harus mengerti hukum pelecehan dan kekerasan seksual
Anak harus mengetahui bahwa kegiatan seksual harus didasari persetujuan kedua belah pihak. Jika tidak, maka itu bisa termasuk pelecehan seksual. Setiap orang yang melakukan pelecehan atau kekerasan seksual harus bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku.
3. Pernikahan penuh tantangan
Anak yang berpacaran harus mengerti bahwa risiko kehamilan di luar nikah adalah pernikahan. Pernikahan itu tidak mudah. Oleh karena itu, orang tua bisa menyarankan pada anak untuk menunda pernikahan dan berhubungan seksual hingga usia 20 tahun. Hal ini dilakukan agar anak bertanggung jawab terhadap sikap yang diambil.
Pendidikan seks untuk remaja memang topik yang canggung tetapi ini harus dilakukan untuk kebaikan anak. Ingat, memberi pendidikan seks pada anak berbeda dengan mengajarkan anak melakukan hubungan seks. Oleh karena itu, beranikan diri Anda untuk membicarakan ini. Jika perlu, sampaikan dengan humor agar suasana lebih santai.
Joko Parman
14 November 2019 at 16:37
Tips yang bagus untuk menghadapi pertanyaan anak saat di Rumah.