Kebiasaan Buruk Orangtua yang Bikin IQ Anak Menurun
Tingkat IQ seorang anak masih menjadi patokan para orangtua dan guru untuk memantau kepintaran dan bakat anak. Pada dasarnya IQ dapat berubah-berubah sesuai dengan kondisi mental dan fisik masing-masing anak. Jika IQ bisa ditingkatkan dengan konsumsi makanan sehat dan rangkaian aktivitas tepat, maka IQ ini sebenarnya bisa turun juga apabila tidak dilatih dengan baik.
Seringkali orangtua kecewa saat anak-anaknya memiliki IQ rendah. Alih-alih melampiaskan kekesalan pada anak, coba instropeksi diri sendiri dulu. Jangan-jangan Anda memiliki kebiasaan buruk yang berdampak pada penurunan IQ si kecil.
Orangtua terlalu sibuk
Faktanya, keterikatan antara anak dan orangtua khususnya sang ibu, memiliki peran penting dalam perkembangan si anak. IQ anak dapat menurun apabila orangtua terlalu sibuk dan tidak memiliki waktu berkualitas bersama si anak.
Secara tidak disadari, kerenggangan hubungan ini mampu mempengaruhi jaringan otak anak. Pada akhirnya, anak akan merasa kurang percaya diri dan kasih sayang. Bukan hanya IQ yang menurun, kebiasaan buruk ini dapat membuat prestasi anak juga menurun dan kepribadian tidak berkembang dengan baik.
Tidak mengurangi screen time gadget
Via Pixabay
TV dan handphone memang membuat kehidupan kita jadi serba mudah. Termasuk untuk urusan edukasi dan hiburan anak. Tapi sayangnya sesuatu yang memiliki manfaat baik, apabila digunakan secara berlebihan malah akan membawa dampak buruk.
Penggunaan gadget dalam waktu yang berlarut-larut akan menghambat perkembangan otak anak. Sebagai solusinya, batasi screen time gadget. Lalu arahkan anak untuk membaca buku bersama. Menurut penelitian, anak yang suka membaca buku memiliki tingkat IQ yang lebih tinggi dibandingkan anak yang hanya bermain gadget.
Kebiasaan memukul anak
Mendidik anak untuk melakukan hal yang benar bukanlah sesuatu yang mudah dan dapat dilakukan secara instan. Kerap kali orangtua terpancing emosinya dan tidak sabar lagi dengan kelakuan anak. Tidak sedikit yang akhirnya memukul si anak. Kebiasaan buruk ini akan membuat anak merasa stress dan tidak disayang. Alhasil, IQ menurun dan anak semakin tidak bersemangat untuk belajar.
Fakta ini dibuktikan oleh peneliti dari University of New Hampshire terhadap 1.500 anak usia 2-9 tahun. Hasil penelitiannya cukup mencengangkan di mana ada ¾ jumlah anak yang sering dipukul oleh orangtua. Mereka menjalani tes IQ di awal penelitian dan tes IQ ulang di tahun keempat. Hasil IQ anak-anak yang sering dipukul terbukti mengalami penurunan dibandingkan anak lainnya.
Masa menyusui terlalu pendek
Ada banyak zat baik yang terkandung di dalam ASI. Selain untuk membentuk daya tahan tubuh anak yang sehat, ASI dapat mendukung perkembangan otak bayi yang berdampak pada kecerdasannya. Oleh karena itu, setidaknya anak harus mendapatkan ASI selama setahun pertama usianya.
Penelitian di RSA Boston menyatakan bahwa anak yang mendapatkan ASI selama setahun pertama memiliki 4 poin lebih tinggi dalam tes IQ. Ayo bunda, jangan malas memberikan ASI pada si buah hati demi perkembangan otak yang maksimal ya.
Terlalu banyak memberikan gula
Via Pixabay
Anak-anak menyukai makanan dan minuman yang manis. Sayangnya, hal tersebut memiliki banyak dampak buruk untuk si kecil. Salah satunya adalah penurunan IQ karena gula mampu memperlambat kinerja otak dan menghambat daya ingat. Konsumsi terlalu banyak gula juga bisa mempengaruhi fungsi sel otak, kemampuan kognitif, merusak gigi, memicu obesitas dan juga diabetes.
Nah, Anda sekarang sudah tahu kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat menurunkan IQ anak. Yuk, ubah kebiasaan buruk tersebut demi kecerdasan si buah hati!
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 4.8 / 5. Vote count: 785
No votes so far! Be the first to rate this post.
Be the first to write a comment.