Kecerdasan itu tidak tunggal dan menetap. Minat dan bakat anak dapat digali dengan mengenali kecerdasan majemuk yang dimiliki anak.
Kecerdasan bukanlah sesuatu yang tunggal, apalagi menetap. Kecerdasan seseorang berasal dari bagaimana kemampuannya memecahkan berbagai tantangan yang dihadapi sehari-hari. Konsep kecerdasan majemuk diperkenalkan pertama kali pada tahun 1983 oleh Prof. Dr. Howard Gardner. Gardner percaya, setiap individu punya lebih dari satu jenis kecerdasan. Setiap kecerdasan akan berkembang optimal jika distimulasi dengan baik oleh lingkungan sekitarnya.
Demikian pula pada anak. Anda harus percaya bahwa pada dasarnya semua anak itu pintar. Anak punya keunikan sendiri, yang menjadikan ia istimewa dan berbeda dari orang lain. Bahkan, saudara kembarnya sekali pun. Menggali keistimewaan anak dapat Anda lakukan dengan mengenal, menemukan, dan mengoptimalkan kecerdasan yang ada dalam dirinya.
Adanya kecerdasan majemuk menunjukkan bahwa setiap anak punya potensi yang bisa dikembangkan secara optimal jika distimulasi dengan baik. Menggali minat dan bakat anak dapat diawali dengan mengenali pada aspek kecerdasan mana saja anak punya keunggulan. Lalu, bagaimana cara memastikan anak unggul di satu atau dua aspek kecerdasan?
Pertama, Anda harus memperkenalkan banyak hal kepada anak. Hal ini penting agar semua aspek kecerdasan anak berkembang. Langkah tersebut juga merupakan bentuk stimulasi awal pada setiap aspek kecerdasan. Kemudian, observasi bagaimana anak merespons stimulasi tersebut. Jika anak menaruh minat pada satu bidang tertentu, coba eksplorasi lebih jauh kesukaannya. Lalu, gunakan hal yang ia sukai untuk membantu mengembangkan aspek kecerdasan lainnya.
Contohnya begini, anak suka sekali menyanyi, tetapi ia kurang nyaman bertemu orang baru. Untuk menyiasatinya, coba ajak anak berlatih vokal secara berkelompok. Anak pun dapat mendalami kemampuan bernyanyi sambil bersosialisasi dengan teman sebayanya. Ia juga dilatih untuk tampil lebih percaya diri. Itulah mengapa kecerdasan majemuk bisa menjadi langkah awal Anda mengetahui minat dan bakat anak.
8 Kecerdasan Majemuk
Ada 8 kecerdasan majemuk yang perlu Anda ketahui. Kedelapan kecerdasan inilah yang harus distimulasi selama periode tumbuh kembang anak.
Kecerdasan Verbal Linguistik
Melibatkan kemampuan untuk berbicara dan menulis, termasuk mempelajari bahasa dan mengekspresikan pikiran dan perasaan. Contohnya, kemampuan bercerita yang runtut.
Kecerdasan Logika Matematika
Kemampuan menganalisa masalah secara logis, sehingga mampu memahami prinsip utapa yang menjadi dasar dari hubungan sebab akibat. Selain itu, dapat menyelesaikan hitungan matematika dan menyelidiki masalah secara ilmiah. Contoh, keterampilan berhitung.
Kecerdasan Visual Spasial
Kemampuan mengenali dan memanfaatkan pola ruang dan bidang, termasuk sensitivitas terhadap tata letak dan komposisi warna. Contoh, kemampuan menggambar dengan komposisi warna unik.
Kecerdasan Kinestetik
Penggunaan potensi satu atau seluruh tubuh untuk penyelesaian masalah, berkaitan pula dengan kemampuan mental mengkoordinasikan gerakan tubuh. Contoh, mengikuti irama lagu dengan gerakan dinamis.
Kecerdasan Musikal
Kemampuan berpikir secara musikal, bisa mendengar dan mengenali pola dalam musik, lalu mengubahnya sedemikian rupa. Contoh, mengenali irama lagu hanya dengan satu atau dua not.
Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan memahami motivasi, hasrat, dan niat orang lain, termasuk keluwesan dalam bergaul dengan orang lain. Contoh, mudah berbaur dengan orang baru.
Kecerdasan Intrapersonal
Kapasitas mengenali, memahami, dan menilai diri sendiri, mulai dari motivasi diri hingga tujuan hidup. Contoh, mengenali kelebihan dan kekurangan diri.
Kecerdasan Naturalistik
Kemampuan mengenali, menggolongkan, dan mengurutkan berbagai objek di lingkungan alam, antara lain hewan, tumbuhan, dst. Contoh, senang mengamati perbedaan setiap hewan.
Itulah delapan kecerdasan majemuk yang harus Anda ketahui. Dengan mengenali pada aspek kecerdasan mana anak punya kelebihan, Anda bisa membantu anak menggali lebih dalam minat dan bakatnya. Pengembangan minat dan bakat anak sejak dini perlu dilakukan agar potensi dirinya lebih terasah dan terarah. Pada jangka panjang, hal tersebut akan membantu anak memilih jurusan atau peminatan saat memasuki bangku SMA atau kuliah. Jadi, anak bisa mengejar impian yang memang sesuai dengan passion-nya.