Bukan hanya orang dewasa saja kerap memiliki masalah mental. Beberapa penelitian menyebutkan anak-anak pun memiliki kecenderungan masalah psikologis, khususnya yang tinggal di area perkotaan. Paranoid, kecemasan berlebih, hingga halusinasi mungkin saja terjadi karena satu dan lain hal.
Meski begitu, secara garis besar, gangguan psikologis pada anak tidak selalu diasosiasikan dengan penyakit mental. Tolok ukur kesehatan mental dapat dilihat ketika mereka mampu berpikir jernih, mampu mengendalikan emosi, dan tidak mengalami kesulitan menjalin hubungan baik dengan anak-anak seusianya.
Agar kesehatan mental anak terjaga, Bunda harus terus memberikan kasih sayang, mengamati perilakunya, mengajaknya berkomunikasi, serta mengawasi lingkungan tempatnya bermain agar kesehatan mentalnya tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.
Beberapa Hal yang Perlu Dilakukan untuk Menjaga Kesehatan Mental Anak Sejak Dini.
Membangun kepercayaan diri anak
Bunda, lakukan hal-hal ini sebagai upaya mendukung dan mendorong anak mempelajari hal baru untuk membangun kepercayaan dirinya
- Memuji keberanian mereka memulai belajar hal baru
- Memberikan pengarahan pada anak supaya menemukan tujuan sesuai bakat dan keinginannya.
- Mengajari anak bekerja dalam kelompok
- Tidak menekan anak dengan menunjukkan sikap dan mengomentari hal-hal yang membuat mereka berhenti mencoba.
- Mengatakan hal yang jujur dan mengakui kesalahan anak jika mereka memang melakukan kesalahan.
Mendorong anak untuk bersosialisasi
Bermain dengan teman sebaya diperlukan supaya anak belajar hidup berdampingan dengan orang lain. Hal ini juga perlu supaya anak mengenali potensi, baik kelebihan maupun kelemahan dirinya.
Membiarkan mereka bermain dan menikmati proses
Orangtua kerap menganggap bermain hanyalah aktivitas bersenang-senang, padahal waktu bermain merupakan momen yang amat berharga bagi anak-anak. Melalui sesi bermain, anak belajar berbagai hal, meningkatkan kreativitas, memecahkan masalah, dan juga mengendalikan diri.
Perubahan perilaku anak yang harus diwaspadai
Bunda harus mulai berhati-hati jika timbul beberapa gejala perilaku yang ditunjukkan anak seperti berikut ini. Bisa jadi hal-hal yang diperlihatkan anak ini bersumber pada kondisi emosi anak dan hal-hal yang mengganggu pikiran.
- Mudah marah dan merasa tidak bersemangat
- Tidak menurut dan cenderung bersikap agresif
- Mudah merasa takut
- Hiperaktif tanpa sebab yang jelas
- Sering cemas
- Prestasi akademik menurun
Ajaklah anak bicara yang berkaitan dengan hal-hal yang mengganggu pikirannya. Tentu tidak serta merta menghakimi si anak dan cepat mengambil kesimpulan. Pastikan Bunda tetap mempertahankan kesabaran supaya anak pelan-pelan bersedia terbuka.
Hal-Hal yang Harus Dihindari untuk Menjaga Kesehatan Mental Anak
Berbohong
Jika Bunda sebagai orang dewasa tidak suka dibohongi, anak pun demikian. Untuk itu upayakan untuk bicara apa adanya. Sampaikan sesuatu hal yang sebenarnya jika tidak ingin anak menganggap berbohong adalah perbuatan yang biasa.
Melabeli anak dengan julukan tertentu
Anak akan meyakini bahwa dirinya seperti yang dikatakan orangtuanya. Untuk itu, Bunda. Jangan sekali-sekali melabeli atau memberinya julukan. Julukan yang buruk akan membuatnya rendah diri, sementara pujian yang berlebihan akan membuat anak menjadi sombong.
Membanding-bandingkan
Jangankan anak, orang dewasa saja benci jika dibanding-bandingkan. Dengan membandingkan anak baik secara fisik maupun prestasi akan membuat kepercayaan dirinya menjadi rendah dan menjadi pribadi yang pendendam.
Mengiyakan segala sesuatu
Sebagai orangtua, Bunda sebaiknya tidak memanjakan anak dengan mengiyakan permintaannya secara terus-menerus. Ajarkan anak untuk menerima penolakan dan memberinya alasan penolakan. Ini supaya anak tumbuh menjadi pribadi yang lapang dada dan menerima kegagalan.
Dengan memperhatikan kesehatan mental sejak dini, Anak akan lebih siap menghadapi masa depan dan memiliki hubungan yang sehat dengan orang-orang di lingkungan sekitar. Yuk, Bunda. Mulailah waspada dan berikan perhatian ekstra pada kesehatan mental anak.