Anda tentunya tahu bahwa suka mengkritik anak itu buruk bagi perkembangan mentalnya. Namun sayangnya, masih ada saja orang tua yang melakukan hal tersebut pada buah hati mereka. Pada tahun-tahun awal kehidupan anak, mereka akan mengumpulkan informasi tentang dunia dan diri mereka dari orang tua atau orang-orang yang bersentuhan langsung dengan mereka. Karena anak-anak dilahirkan tanpa informasi apa pun tentang dunia, mereka cenderung menerima apa pun yang diberikan kepada mereka.
Misalnya saja, ketika Anda membawakan dia jeruk dan mengatakan kepadanya bahwa itu apel. Dia mungkin tidak percaya perkataan Anda karena dia sudah memiliki beberapa informasi tentang jeruk sebelumnya. Tetapi bagaimana jika dia belum pernah melihat jeruk sebelumnya? Kemungkinan besar dia akan memercayai perkataan Anda, sekalipun Anda berkata salah. Inilah tepatnya yang terjadi pada anak-anak yang sering dikritik oleh orangtua mereka. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa dampak negatif terlalu suka mengkritik anak.
Merasa tidak dicintai
Ketika seorang anak dikritik dengan cara yang membuat dia merasa tidak berharga, dia pastiakan mempertanyakan cinta orang tuanya. Dengan kata lain, beberapa anak akhirny amerasa tidak dicintai, dan sebagaihasilnya mereka mulai mencari cinta di tempat lain. Tentunya ini bahaya sekali, terutama bila anak Anda mendapatkan cinta dari tempat atau orang yang salah. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari suka mengkritik anak secara berlebihan.
Perasaan malu yang kompleks
Efek lain dari suka mengkritik anak adalah munculnya perasaan malu yang kompleks pada diri anak. Seiring berjalannya waktu, anak itu akan percaya bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Perasaan malu seperti ini dapat memaksa anak untuk menghindari berbagai macam interaksi sosial, takut mengungkap kanemosinya, dan takut mengambil risiko.
Mengembangkan identitas yang salah
Beberapa orang tua juga suka mengkritik anak dengan kata-kata kasar, bodoh misalnya. Ketika seorang anak diberita hubahwa dia bodoh setiap hari, dia akan percaya pada halitu. Kemudian ketika anak tersebut tumbuh, dia mungkin secara tidak sadar mencoba membuktikan perkataan orang tuanya. Akhirnya, anaki tupun sulit berkonsentras ipada pelajaran, hanya karena pikiran bawah sadarnya ingin membuktikan bahwa dia anak bodoh.
Kehilangan rasa percaya diri
Kemungkinan besar Anda sudah menebak efek yang satu ini. Ketika seorang anak terlalu sering di kritik, dia tentu akan kehilangan rasa percayadirinya. Seorang anak yang selalu diberitahu bahwa dia malas, maka dia akan percaya bahwa dia malas. Keyakinan tersebut memengaruhi kepercayaan diri anak dan membuatnya berpikir bahwa dirinya memang tidak kompeten.
Mengembangkan luka emosional dan kepekaan yang berlebihan
Jika seorang anak selalu diberitahu bahwa dia bodoh, misalnya, dia kemungkinan besar akan mengembangkan luka emosional yang berlangsung sepanjang hidupnya. Setiap kali seseorang mengatakan hal itu kepadanya, tanpa sadar itu akan mengingatkan anak tersebut pada luka emosionalnya. Hal itu pasti akan sangat menyakiti hatinya. Jika pada akhirnya anak tersebut percaya bahwa dia bodoh, maka setiap ucapan yang mengingatkannya pada hal tersebut, akan membuatnya merasa sangat buruk.
Itulah dampak negatif jika orang tua terlalu suka mengkritik anak. Memberi kritik terhadap apa yang dilakukanan aksi betulnya sah-sahsaja. Namun bila itu dilakukan secara berlebihan, kritik yang seharusnya memberi efek positif itu akan berubah menjadi senjata yang melukai hati anak Anda. Alangkah lebih baik jika kritik itu digant idengan saran-saran yang membangun. Dengan begitu, anak Anda pun bisa melakukan introspeksi diri dengan cara yang tepat.