Kuliah adalah jenjang pendidikan di mana segalanya lebih rumit, lebih serius, dan lebih melelahkan dibandingkan jenjang sekolah. Toleransi terhadap kemalasan, kesehatan, atau bahkan hal-hal di luar kendali seperti finansial, lebih kecil pada jenjang kuliah. Seorang mahasiswa dituntut dan dipaksa untuk lebih sibuk dibanding apa yang pernah ia rasakan sebelumnya. Sebab itulah, membiarkan kuliah berantakan merupakan hal yang kurang bijaksana.
Pada semester-semester awal semuanya mungkin masih aman terkendali. Tugas masih sedikit, waktu istirahat dan makan masih teratur, atau belum punya tanggung jawab dalam organisasi. Tetapi, semakin berjalannya waktu, hidup bisa berbelok ke arah yang tak tertebak. Pada akhirnya, jika si mahasiswa kalah oleh situasi dan kondisi mereka, kuliah berantakan berpotensi terjadi.
Lalu, bagaimana cara menghindari hal tersebut? Barangkali Anda bisa memahami poin-poin berikut ini.
Ingat Alasan Anda Memulai
Anda harus menyelesaikan apa yang telah Anda mulai. Nasihat klasik tersebut ternyata cukup bijak untuk diterapkan. Dalam perkuliahan, selalu ingatkan diri Anda pada alasan-alasan mengapa Anda memulainya. Dengan cara tersebut, Anda kembali menyegarkan motivasi-motivasi Anda.
Capai, atau Rugi
Jika kuliah Anda tengah berantakan dan Anda terlalu malas untuk memperbaikinya, cukup bayangkan situasi-situasi berikut. Bayangkan prospek masa depan Anda setelah lulus kuliah, bayangkan karier Anda. Tidak hanya itu, bayangkan juga apa yang terjadi jika Anda lalai. Anda gagal lulus dengan hasil yang memuaskan. Anda juga bisa membuang-buang biaya yang lebih besar. Bagian paling buruknya, Anda menyia-nyiakan hal yang sangat berharga; waktu.
Uang Tidak Turun dari Langit
Sub judul di atas mungkin terbaca menyindir, tapi memang begitu adanya. Ya, uang tidak turun dari langit layaknya hujan. Jika Anda melakukan sesuatu yang membutuhkan uang dan Anda menyia-nyiakannya, bisa dibilang Anda bertindak tidak bijaksana.
Memang, sebagian orang kuliah dengan beasiswa penuh, tapi itu bukanlah hal yang mudah didapatkan. Anda, sebagai mahasiswa, harus mengapresiasi setiap rupiah yang keluar, entah dari saku Anda sendiri, atau orang tua.
Fokus, Fokus, Fokus
Anda punya opsi yang bisa dilakukan agar kondisi kuliah berantakan tidak mengacau. Ya, fokus. Berikan perhatian dan konsentrasi penuh pada pendidikan Anda. Sebisa mungkin hindari segala hal yang dapat mendistraksi, seperti kegiatan yang tidak perlu, hubungan tidak sehat yang berpotensi menyakiti mental Anda, dan sebagainya.
Lakukan apa yang harus Anda lakukan. Susun skala prioritas. Tetapkan standar dan pastikan tepat dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda punya kemampuan memanajemen waktu dan energi yang bagus, Anda masih bisa melakukan banyak hal tanpa kehilangan fokus pada kuliah.
Giat dan Tekun
Layaknya manusia, kita cenderung mengalami emosi yang tidak stabil, yang nantinya berpengaruh pada suasan hati saat hendak melakukan sesuatu. Anda mungkin tidak berniat menyentuh tugas saat mengalami patah hati. Anda juga bisa lebih bersemangat saat mendapat hadiah dari prestasi akademis Anda.
Labil merupakan hal yang manusiawi. Akan tetapi, saat berhubungan dengan komitmen, Anda harus lebih tegas pada diri sendiri. Sedikit memaksa diri demi menjaga disiplin bukanlah hal yang buruk. Oleh sebab itu, jika Anda memergoki diri Anda tengah lalai, kalahkan rasa malas dan setir diri Anda kembali pada jalur yang tepat. Kerahkan usaha terbaik Anda, jangan biarkan apa saja membuat kuliah berantakan.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghindari kuliah berantakan. Poin-poin di atas hanya menjelaskan sebagiannya. Sebagai kaum pelajar dengan level yang lebih tinggi, sudah menjadi kewajiban Anda untuk berpikir dan bertindak lebih matang. Anda harus lebih mampu, atau sekurang-kurangnya lebih berusaha untuk mengalahkan situasi dan kondisi yang tidak diinginkan.