Latih Kecerdasan Emosional Anak dengan Cara Ini
Kecerdasan emosional atau EQ merupakan kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosi dan bagaimana mengatasinya dengan cara yang positif bahkan dalam situasi yang penuh tekanan. Seseorang dengan kecerdasan emosional yang tinggi mampu berkomunikasi secara efektif, memiliki rasa empati yang tinggi terhadap orang lain, mengatasi kesulitan hingga menyelesaikan konflik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan pemahaman terkait EQ ini merupakan proses non verbal yang membentuk mindset dan memengaruhi seseorang dalam bersosialisasi dengan orang lain. Bahkan, beberapa ahli mengatakan bahwa EQ berperan penting sebagai penentu kebahagiaan dalam hidup.
Kecerdasan emosional ini juga sangat penting bagi anak, lho. Ketika masih kecil, mood anak cenderung mudah berubah dan bisa tiba-tiba menjadi sangat menjengkelkan. Hal ini disebabkan karena anak tidak mampu untuk mengendalikan dirinya dan perasaannya di lingkungan sekitar. Nah, jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, maka akan berdampak jangka panjang untuk anak. Lalu, apa sih pentingnya kecerdasan emosional untuk anak?
Kecerdasan emosional sangat penting bagi anak karena akan membuatnya mampu berekspresi dan melakukan manajemen diri dengan baik, termasuk menempatkan diri saat sedang berada di lingkungan sekitar. Selain itu, anak juga menjadi lebih peka terhadap lingkungannya sehingga ia paham cara berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa EQ dapat membantu anak menjadi sosok yang percaya diri, bertanggung jawab dan sukses dalam menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain. Lalu, bagaimana cara melatih kecerdasan emosional anak? Simak beberapa tips berikut ini.
Biarkan Anak Mengekspresikan Perasaannya
Anak kecil memang sulit untuk mengendalikan emosi dan perasaannya. Nah, tugas Anda sebagai orang tua adalah membiarkan anak mengeluarkan emosinya daripada menekan rasa emosi anak dengan memberikan rayuan atau bujukan. Menekan emosi anak hanya akan menjadikan anak penakut dan membuat anak menjadi tidak bisa mengatasi perasaannya. Namun, Anda juga harus memastikan bahwa anak mengekspresikan perasaannya dalam batas wajar dan positif atau tidak sampai memukul, menyakiti diri sendiri atau pun merusak sesuatu.
Mendengarkan Perasaan Anak
Terkadang, anak hanya ingin didengar ketika ia mengekspresikan perasaannya. Dengan begitu, anak akan belajar bagaimana cara untuk mengontrol perasaannya dan menyembuhkan dirinya sendiri. Selain itu, bercerita dan mengekspresikan perasaannya akan membantu anak agar perasaan negatif tersebut tidak terperangkap dan tidak meledak-ledak. Nah, saat seperti ini, Anda hanya cukup mendengarkan ceritanya sampai selesai lalu berikanlah solusi untuk masalah yang ia hadapi.
Ajarkan Anak untuk Memecahkan Masalah
Ketika anak mengungkapkan emosinya, itu artinya ada pesan yang ingin disampaikan anak. Yang perlu Anda lakukan adalah mengajarkan anak untuk mengatur emosinya dengan menarik nafas, merasakan emosinya dan memberikan toleransi dengan tidak melakukan hal-hal yang negatif. Hal ini dapat mencegah anak untuk melakukan hal-hal negatif saat sedang emosi.
Berempati Terhadap Perasaan Anak
Ketika Anda tidak tahu harus berbuat apa saat anak sedang mengungkapkan emosinya, Anda hanya cukup berempati. Sikap empati ini akan membantu anak untuk melepas rasa emosinya. Berempati tidak berarti Anda menyetujui sikapnya. Rasa empati hanya menggambarkan jika Anda mengerti dan memahami apa yang anak Anda rasakan.
Konsisten
Agar anak tumbuh dengan kecerdasan emosional yang baik, Anda harus terus mempraktikkan beberapa tips di atas secara konsisten. Jika hal ini terus dilatih, maka hasilnya pun akan baik dan tidak perlu menunggu waktu yang cukup lama.
Nah, itu tadi beberapa cara melatih kecerdasan emosional anak. Yang perlu Anda ingat adalah peran orang tua adalah untuk membentuk dan menjaga kecerdasan emosional anak. Jadi, Anda harus bisa menjadi sarana penyaluran emosi anak. Selamat mencoba!
Lisna hermawati
2 June 2020 at 22:41
Saya mau