Latih Si Kecil Hidup Sederhana Sejak Dini Yuk, Bun
Orang tua pasti ingin anaknya mampu hidup layak di kemudian hari. Terlebih ketika anak mampu mencapai kesuksesan dengan jerih payah sendiri. Hal tersebut, tentu diperlukan adanya pembiasaan dalam hidup sederhana sejak kecil.
Hidup sederhana bukan berarti anak diajarkan untuk hidup miskin tanpa memiliki apa pun. Akan tetapi, si kecil diajak untuk berlaku sederhana, tidak menyombongkan diri terhadap orang-orang yang memiliki nasib kurang beruntung daripada kita, serta selalu bersemangat untuk mengejar orang-orang yang berada di atas kita.
Nah, untuk dapat mengajarkan hidup sederhana pada si kecil, tentu diperlukan langkah pasti, di antaranya:
Biasakan anak berhemat dan menabung
Sejak dini, Anda dapat mengajak anak untuk selalu berhemat dan menabung. Bila perlu, sediakan celengan untuk anak menyimpan uang sisa jajan pada hari itu. Ajarkan untuk anak menargetkan uang tersebut untuk apa.
Misal, anak menginginkan sepeda baru. Maka, Anda dapat mengajak anak untuk menabung selama dua bulan demi mendapatkan sepeda tersebut. Sebelum keinginan terpenuhi, si kecil tidak boleh mengambil uang dalam celengan dan menjajakannya. Bila memang perlu jajan dan dirasa tidak baik untuk anak, maka minta anak untuk menahan dan berlaku hemat. Katakan padanya untuk fokus ke tujuan yaitu membeli sepeda baru.
Menghargai setiap barang yang dimiliki
Memiliki materi berlimpah bukan berarti anak dapat berlaku seenaknya terhadap barang yang dimiliki. Menghargai barang yang dipunya, merupakan satu langkah pelatihan hidup sederhana bagi anak.
Ketika sepatu masih terlihat bagus, Anda dapat menolak keinginan anak untuk membeli sepatu yang baru. Begitu pula dengan barang yang lain. Ingatkan untuk memakainya hingga habis, hingga tidak lagi layak dipakai sebelum mencari pengganti yang baru.
Sewaktu anak memaksa untuk membeli dengan alasan ingin mengikuti teman-temannya, Anda dapat memberikan pilihan pada si kecil. Memberikan barang yang ada pada anak yatim piatu dan mendapatkan barang baru, atau tetap memakainya dan menahan rasa iri dari teman-temannya.
Memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan
Kebutuhan dan keinginan tidaklah sama. Anda patut mengenalkannya sejak dini. Pahamkan ia bahwa kebutuhan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi. Misal, anak mengikuti les bola, maka si kecil wajib memiliki sepatu bola khusus. Hal tersebut merupakan kebutuhan.
Berbeda dengan keinginan yang hanya berupa nafsu sesaat yang menginginkan barang. Misal, ketika tengah berlibur anak melihat mainan bagus dan ingin membelinya. Tanyakan terlebih dahulu apa fungsi mainan tersebut. Bila memang bukan sesuatu yang merupakan dibutuhkan anak dan menunjang hobinya, maka arahkan anak untuk membeli yang lain, yang merupakan kebutuhan saat itu.
Bertindak kreatif mencari pengganti
Hidup sederhana, berarti dapat mencari solusi ketika hal yang diinginkan tidak terpenuhi. Anda dapat mengajarkan kreativitas melalui pola hidup sederhana tersebut. Contoh, ketika anak ingin mainan mobil-mobilan yang berharga ratusan ribu rupiah. Padahal, mainan tersebut tidak terlalu dibutuhkan si anak. Maka, Anda dapat mengajaknya untuk mencari pengganti dari mainan tersebut dengan membuat sendiri dari barang-barang bekas yang ada di rumah atau dari kayu. Ajak anak untuk membuat bersama, agar kreativitasnya terlatih.
Empat hal tersebut dapat membantu Anda melatih anak berlaku hidup sederhana sejak dini. Bila dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari, maka ketika dewasa anak akan menghargai apa yang dimiliki dan tidak bersikap sombong terhadap orang yang berada di bawahnya.
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 0 / 5. Vote count: 0
No votes so far! Be the first to rate this post.
Be the first to write a comment.