“Pa, aku boleh ikut les musik?” Satu pertanyaan dari anak Anda membuat suasana keluarga yang sedang bercengkerama mendadak hening. Apakah yang akan Anda lakukan ketika menghadapi suasana seperti ini?
Sebenarnya bukan hal yang patut dipertanyakan, jika keluarga yang dekat dengan musik memiliki anak yang juga ingin mengembangkan bakat bermusiknya. Namun, tak menutup kemungkinan satu pertanyaan ini juga muncul di tengah-tengah keluarga yang sama sekali nol dalam pengetahuan akan musik.
Sebagai orang tua, tentunya Anda harus menghadapi situasi ini dengan bijak. Meskipun Anda tidak bisa memainkan musik, bukan berarti anak tidak boleh bermain musik. Biarkan mereka melakukan yang mereka sukai dan menyukai yang mereka lakukan. Keinginan bermusik memang lebih baik muncul dari dalam daripada dikarenakan dorongan orang tua.
Sebelum mengatakan boleh atau tidak ikut les musik kepada anak Anda, pertimbangkan masak-masak beberapa hal berikut. Perlu tidaknya les musik, Anda yang menentukan.
Apakah anak sudah siap ikut les?
Pertama-tama, pastikan terlebih dahulu bahwa anak Anda sudah siap ikut les musik dan mau bertanggung jawab dengan pilihannya. Apakah dia tidak akan membolos? Apakah dia tidak akan mengesampingkan pelajaran yang lain? Apakah ikut les untuk mempelajari musik atau sekadar ikut kakak kelas yang cakep?
Anda juga perlu membantu anak melihat kondisinya saat ini, apakah memungkinkan mengikuti les tambahan. Misalnya, anak Anda baru pulang sekolah pada pukul 14.00, kemudian dia juga ada les Matematika setelahnya. Jika jam buka tempat les musik di kota Anda bersamaan dengan les pelajarannya, bantulah dia menentukan prioritas. Tanyakan juga apakah anak Anda akan siap dengan kegiatan sebanyak itu dalam satu hari. Jika dia mau berkomitmen, Anda bisa memberinya kesempatan.
Anda patut menjalin komunikasi yang baik dengan anak sehingga Anda bisa memenuhi keinginan anak tanpa merasa waswas dan anak bisa merasakan kasih sayang orang tua dalam bentuk dukungan.
Apakah harus beli alat musik juga?
Kadang untuk mendapatkan hasil yang maksimal, anak tidak cukup hanya berlatih di tempat les, tetapi juga berlatih secara mandiri di rumah. Oleh karena itu, diperlukan juga punya alat musik di rumah. Benarkah?
Selama anggaran rumah tangga Anda cukup, bolehlah membeli alat musik untuk anak. Namun jika tidak, berilah pengertian kepadanya akan hal tersebut. Pertimbangkan juga solusi lain yang dapat meringankan pengeluaran Anda, seperti meminjam alat musik saudara atau membeli alat musik bekas.
Di mana tempat les musik yang strategis di daerah Anda?
Carilah tempat les musik yang strategis di kota Anda. Maksudnya, Anda membantu memilihkan tempat les yang cukup mudah untuk dituju anak. Letaknya tidak jauh dari rumah atau sekolah sehingga tidak menghabiskan waktu di perjalanan. Menghemat waktu perjalanan juga berarti menghemat energi sehingga anak Anda tidak terlalu lelah dan bisa lebih memfokuskan perhatian untuk berlatih.
Jika tidak memungkinkan mengikuti les di tempat tertentu, Anda juga bisa mempertimbangkan les privat. Les privat menawarkan jadwal yang lebih fleksibel sehingga memudahkan anak Anda. Namun, biaya yang dikeluarkan juga biasanya lebih mahal.
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk les musik?
Anda patut mengetahui biaya yang akan dikeluarkan untuk memenuhi keinginan anak. Saat ini, biaya les musik berada pada kisaran 200 – 700 ribu rupiah, tergantung dari jenis alat musik dan levelnya. Beberapa les musik juga mengajarkan olah vokal dan memberlakukan biaya pendaftaran.
Setelah Anda memberikan izin, tetap awasi perkembangannya. Mungkin anak Anda tidak nyaman dengan tutornya atau mulai kelelahan karena terlalu banyak kegiatan. Di situlah peran Anda sebagai orang tua untuk terus menjalin komunikasi dan menjaga anak bermain musik dengan hati yang gembira.