Les Tambahan, Perlu Tidak, Ya?

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya, termasuk dalam hal pendidikan. Agar anak berprestasi di sekolah, selain memberi asupan makanan yang bergizi dan menunjang tumbuh kembangnya, orang tua sering kali mendaftarkan anak untuk mengikuti beberapa les tambahan sekaligus. Namun, benarkah cara tersebut cukup efektif untuk menunjang prestasi anak di sekolah? Benarkah si kecil membutuhkan jam belajar ekstra di luar jam sekolah?

Sering kita jumpai, seorang anak usia SD justru memiliki aktivitas yang lebih padat dibanding orang dewasa. Mereka harus berangkat pagi untuk ke sekolah, mengikuti kegiatan belajar mengajar, dan mengikuti berbagai les tambahan di saat pulang sekolah hingga petang. Di usia yang seharusnya banyak bermain, si kecil justru sibuk dengan buku pelajarannya. Yuk, bantu si kecil mengatur kegiatannya agar dia tidak kehilangan masa kecilnya yang menyenangkan.

Waktu yang Tepat untuk Mengikuti Les Tambahan

 

Les tambahan mungkin memang diperlukan oleh si kecil jika dia berada dalam kondisi berikut ini:

Mengejar ketinggalan

 

Setiap anak dilahirkan dengan keistimewaan dan keunikannya masing-masing. Sebagian anak mungkin mudah menerima pelajaran di sekolah. Namun, sebagian yang lain mungkin sulit mengikuti kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dan ketinggalan pelajaran. Jika sudah demikian keadaannya, memang perlu dipertimbangkan untuk memberinya les. Libatkan anak dalam mengambil keputusan agar dia menjalaninya dengan senang dan tanpa paksaan.

Sebagai latihan

 

Situasi seperti ini biasanya dihadapi ketika menjelang ujian. Anak perlu latihan tambahan mengerjakan banyak soal. Dengan cara ini, diharapkan anak menjadi terbiasa mengerjakan soal dan dapat melewati ujian dengan baik,

Meraih tujuan tertentu

 

Si kecil mungkin ingin menjadi ahli matematika. Atau dia ingin bisa segera fasih berbicara dengan bahasa inggris. Mungkin sudah waktunya memberikan si kecil les tambahan sesuai dengan bidang yang dia minati.

Mengetahui bakat

 

Selain les akademis, Anda juga dapat mengarahkan si kecil agar ikut les musik atau les lainnya yang sesuai dengan bakatnya. Cara ini akan membuat si kecil merasa didukung dan bersemangat dalam mengasah kemampuannya.

 

Waktu yang Tepat untuk Menghentikan Les Tambahan

 

Hentikan segera kegiatan les ketika Anda menemukan tanda-tanda berikut ini:

1. Anak ngambek setiap kali hendak berangkat les dan memerlukan waktu yang panjang untuk membujuknya. Bisa jadi anak tidak berminat mengikuti les tambahan tersebut atau masalah internal lainnya, seperti malu dengan kondisinya, malas, dan lain sebagainya. Ajak bicara si kecil lebih lanjut, temukan masalahnya, dan ajak si kecil mencari solusinya bersama.
2. Kegiatan pelajaran tambahan tidak memberikan hasil yang signifikan dibanding saat dia tidak mengikuti les.
3. Aktivitas belajar mengajar di tempat les tidak tersistem dan terjadwal, semua terkesan berantakan dan tidak profesional.
4. Tempat les tidak memberikan ruang bagi orang tua untuk menanyakan kemajuan si kecil, masalah yang dihadapi, solusi yang diberikan guru, dan konsultasi lainnya yang berkaitan dengan si kecil.
5. Anak sulit beradaptasi dan sesukanya sendiri. Seorang anak dengan kondisi seperti ini perlu guru khusus untuk membimbingnya dalam waktu yang tak terbatas.
6. Anak merasa tertekan dan tidak dapat mengeluarkan kreativitasnya dengan adanya kegiatan belajar mengajar diluar sekolah. Pada kondisi ini, tidak perlu memaksa si kecil untuk terus mengikuti kegiatan les. Biarkan dia mengembangkan dirinya dengan bimbingan dan arahan Anda sebagai orang tua.

Merupakan hal yang wajar jika anak kecil merasa cepat bosan dan enggan untuk belajar. Alih-alih memberinya berbagai “tugas belajar” bersama orang lain yang justru dapat membebaninya, tidak ada salahnya jika Anda mencoba mengajarinya sendiri. Les tambahan mungkin memang diperlukan untuk beberapa bidang yang membutuhkan keahlian khusus. Namun, alangkah baiknya jika Anda juga meluangkan waktu sejenak untuk mendampinginya belajar di rumah.