Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, anak-anak saat ini sering menolak untuk dapat pergi kea lam bebas, kehadiran internet, wi-fi, dan juga gadget canggih tentu saja membuat setiap anak bertahan dengan alat alat mereka dan membuat mereka tidak ingin bermain di alam bebas, bahkan di luar rumah sekalipun, mereka akan memilih untuk chatting ataupun bermain game di handphone atau gadget mereka.
Tubuh anak sendiri sebenarnya dirancang untuk dapat beradaptasi di dalam bebas, karena itu saat ini banyak yang menawarkan terapi alam atau lebih sering disebut dengan ecotherapy untuk anak-anak.
Terapi alam sering dikenal juga dengan sebutan terapi lingkungan, terapi hijau, dan istilah lain yang serupa dengan hal tersebut, terapi tersebut telah terbukti mampu memperbaiki modd, mengurangi kecemasan, stress, dan tentu saja drepresi, dan juga bisa meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh anak.
Dalam terapi alam, anak akan dipaksa untuk menghabiskan waktu di taman, kebun, ruang hijau terbuka, pantai, pegunungan, dan lingkungan alami lainnya. Dan ketika berada di alam bebas, anak akan didorong untuk beraktivitas fisik seperti bermain dan menjelajahi lingkungan sekitar mereka.
Anda sendiri tidak perlu meminta bantuan terapi khusus atau mendaftarkan anak Anda untuk ikut program tersebut, terapi alam juga bisa Anda lakukan sendiri bersama keluarga, misalnya Anda mengajak anak Anda kegunung, ke pantai, atau dengan cara main di taman terbuka setiap sore.
Benarkah hal tersebut bermanfaat? Ternyata, sejumlah penelitian mengatakan kalau bermain di alam bebas akan menghasilkan banyak efek positif bagi kesehatan fisik dan mental, apa saja itu? Simak yuk.
-
Mengatur Pola Tidur Anak
Terkena sinar matahari terus menerus akan membantu anak tetap segar di siang hari dan akan membuat anak Anda mudah tidur pada malam hari, pengobatan yang diketahui efektif untuk anak tidur pada malam hari adalah dengan terapi paparan sinar matahari pagi yang dapat mengatur ritme sirkadian.
Ritme sirkadian sendiri disebut sebagai jam biologis yang merupakan jadwal kerja organ tubuh secara alami, ritme sirkadian inilah yang juga akan mengatur siklus bangun dan tidur seseorang.
-
Menambah Energi
Penelitian yang ada di dalam Journal of Environmental Psychology pada tahun 2010 mengatakan bahwa berada di alam akan membuat kita meningkatkan semangat, kebahagiaan, dan juga energy kita.
Selain hal tersebut, bermain di luar dan melakukan aktivitas yang menantang seperti memanjat, melompat, atau berlari terbukti meningkatkan kebugaran, kekuatan tulang, dan juga fleksibilitas otot anak Anda.
Anak yang sering menghabiskan waktu bermainnya di alam tentu akan menjadi lebih sering bergerak dan berolahraga daripada anak yang memilih diam saja di rumah tanpa pergi kemana-mana, WHO sendiri menganjurkan anak-anak yang berusia 5 tahun hingga 17 tahun untuk dapat melakukan aktivitas fisik yang sedang hingga berat setidaknya satu jam setiap hari-nya.
-
Mengajarkan Konsentrasi
Lingkungan perkotaan mengharuskan anak berpikir bagaimana cara untuk fokus pada satu pekerjaan dalam satu waktu, dan tentu saja hal tersebut akan melonggarkan konsentrasi anak yang akan terkuras habis nanti-nya, dan di alam bebas, anak akan dilatih untuk memiliki fokus perhatian tanpa susah payah.
Selain itu, studi dalam American Journal of Preventive Medicine mengatakan bahwa anak yang bermain di luar rumah memiliki peningkatan dalam kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, dan juga kemampuan kerja sama, dan disiplin diri sendiri, selain itu, anak dengan ADHD terbukti lebih fokus saat mereka bermain di luar rumah.
-
Membangun Kepercayaan Diri
Ketika anak Anda bermain di alam bebas, anak Anda akan dihadapkan dengan hal hal baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya, disinilah kemampuan anak untuk dapat mengambil keputusan dan menguru risiko akan latihan tersebut.
Ketika bermain di pantai dan anak Anda melihat kepiting, anak Anda mungkin awalnya merasa takut, tetapi lama-lama anak akan merasa percaya diri dan akan memiliki keberanian untuk melihat kepiting tersebut lebih dekat, dan anak akan membangun rasa kepercayaan dirinya lebih tinggi lagi untuk dapat menjelajahi lingkungan sekitar sang naak meski dirinya tahu aka nada resiko.
Di alam bebas memang anak akan belajar untuk mengenali berbagai macam risiko seperti jatuh atau digigit serangga, dan anak Anda akan berpikir keras bagaimana untuk dapat menghindari hal hal tersebut yang tentu saja berisiko.