Masih Sekolah, Tapi Anak Ingin Bekerja. Begini Cara Menyikapinya.
Usia sekolah adalah saat yang penting bagi perkembangan kemampuan anak. Para pengajar di sekolah akan membimbing anak menguasai berbagai kemampuan dasar dan ilmu yang sangat berguna bagi masa depannya kelak. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba anak ingin bekerja saja dan berhenti sekolah?
Tentunya besar harapan orang tua akan masa depan cerah anaknya. Orang tua ingin anak menyelesaikan pendidikan, mendapatkan gelar di kuliah, dan memiliki pekerjaaan yang mapan. Lalu apa yang tiba-tiba menyebabkan anak ingin berhenti sekolah dan memilih bekerja?
1. Dengarkan alasannya
Tentu bukan tanpa alasan munculnya pemikiran anak ingin bekerja di usianya yang masih remaja ini. Tantangan yang dihadapi anak sekolah saat ini tidak semudah anak zaman dulu, khususnya usia SMP dan SMA, karena anak mulai mencari jati diri. Menyikapi hal ini, peran orang tua sangat penting untuk menjaga anak tetap berada di dalam jalur pendidikannya, serta menyukseskan program wajib belajar 12 tahun.
Anda mungkin mengetahui keinginan anak bukan dari dirinya sendiri, tapi dari teman atau sekolah. Oleh karena itu, ketika mengajak anak berdiskusi, jagalah agar suasana tetap nyaman dan tidak menyudutkan anak.
Motivasi anak ingin bekerja bisa saja dari dirinya sendiri, sekolah, atau justru orang tua. Malas sekolah, suasana sekolah dan guru yang tidak menyenangkan, uang saku kurang, orang tua butuh dibantu, belajar tidak ada gunanya, dan berbagai alasan lain mungkin akan mereka utarakan. Hal ini tentu dapat mereka sampaikan jika terbuka dengan Anda.
2. Berikan tanggapan tentang pentingnya sekolah
Bekerja itu enak karena bisa pegang uang sendiri. Beda dengan sekolah yang membosankan. Mungkin itu yang muncul di dalam benak mereka. Dalam hal ini, anak bukannya nakal, tapi dia tidak tahu gambaran besar dari pentingnya menempuh pendidikan selama ini.
Jelaskan kepadanya apa saja yang bisa didapatkannya dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Di usianya sekarang, anak memang bisa bekerja. Namun, penghasilannya tentu tidak seberapa dan dia menjadi susah mengembangkan kemampuan. Selain itu, masa-masa menyenangkan bermain bersama teman-teman juga akan hilang karena harus bekerja. Perkenalkan kepadanya bahwa bekerja tidak hanya tentang menerima upah, tapi juga tanggung jawab.
3. Berdiskusi dengan pihak sekolah
Jika sumber permasalahan berada di sekolah, cobalah untuk berdiskusi dan menyampaikan apa yang dirasakan anak selama ini. Dengan jalan ini, Anda bisa memeriksa ulang apakah yang disampaikan anak sejalan dengan informasi dari sekolah. Bisa saja alasan anak ingin bekerja hanya untuk pelarian dari masalahnya di kelas.
4. Menjalin relasi yang lebih baik dengan anak
Apakah hubungan Anda dan anak selama ini terjalin dengan baik? Hal ini patut Anda refleksikan kembali.
Di dalam usia sekolah ini, anak masih dalam tahap pembelajaran dan berusaha untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya. Jika relasi orang tua dan anak tidak cukup dekat, mereka akan cenderung menyelesaikan masalahnya sendiri atau bertanya pada orang terdekat, misalnya sahabat. Jika yang ditanyai tidak cukup matang, bisa-bisa anak terjerumus ke dalam masalah yang lebih besar. Oleh karena itu, perbaiki relasi Anda dan anak untuk menjaga masa depannya.
5. Perkenalkan sedikit dunia kerja
Ada baiknya Anda perkenalkan sedikit dunia kerja kepada anak Anda. Misalnya, jika Anda memiliki toko, ajarkan dia apa saja yang harus dilakukan agar pekerjaan berjalan dengan lancar, bukan hanya menunggu toko dan menerima uang. Anda juga bisa meminta anak menjadi asisten jika Anda membawa pekerjaan ke rumah. Biarkan dia memahami bahwa ada keterampilan yang hanya bisa dia capai jika rajin sekolah.
6. Sekolah sambil bekerja
Jika uang saku yang menjadi masalahnya, biarkan anak mengembangkan jiwa wirausahanya di sekolah. Misalnya, berjualan pulsa atau kue. Anak ingin bekerja, tapi juga tidak meninggalkan pelajaran sekolah. Dengan hal ini, anak bisa memiliki kepercayaan diri karena usahanya sendiri.
Demikianlah cara-cara menyikapi keputusan anak yang ingin berhenti sekolah dan memilih bekerja saja. Semoga bermanfaat.
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 0 / 5. Vote count: 0
No votes so far! Be the first to rate this post.
Be the first to write a comment.