Dilansir dari situs DosenPsikologi.com, ada 13 cara yang bisa dilakukan untuk menasihati remaja. Salah satu dari poin tersebut adalah sabar dan senantiasa menjaga emosi. Hal ini tentu tidak mudah dilakukan, apalagi dibayang-bayangi pemikiran jika mereka malah semakin bandel. Sebagai alternatif, berikan rekomendasi empat novel berikut dan biarkan mereka mendapatkan pelajaran hidup melalui cara yang seru.
Rooftop Buddies karya Honey Dee
Masa remaja berarti saat bersenang-senang. Hal ini tidak jarang membuat mereka lupa pada capaian hidup. Keadaan tersebut terkadang membuat Anda geregetan. Melampiaskannya dengan cara mengomel, justru tidak akan membuat permasalahan menjadi cepat selesai.
Dalam novel ini, kedua tokoh utamanya diceritakan memiliki beban hidup yang berat. Mereka bahkan memandang bunuh diri bukan sebagai tindakan mengerikan. Namun, sebelum sempat melakukan hal tersebut, terlintas ide di pikiran mereka untuk mewujudkan “impian” terlebih dahulu.
Dibandingkan kedua tokoh di atas, anak Anda memiliki lebih banyak waktu dan peluang untuk meraih capaian hidup. Dengan membaca novel ini, mereka akan mendapatkan pemahaman bahwa bersenang-senang saja tidak baik untuk masa depan.
Breaking Point karya Pretty Angelia
Novel bersampul biru ini memiliki nilai inspiratif, bahkan hanya dari tagline “kesempatan kedua ada bagi mereka yang mau berjuang.” Berkisah tentang Geta dan ketiga temannya yang mengikuti ujian paket C dengan alasan berbeda-beda, Breaking Point bisa menjadi bacaan yang mengedukasi untuk remaja.
Dengan membaca novel ini, remaja yang tidak memiliki semangat dalam menempuh pendidikan bisa menjadi lebih termotivasi. Pasalnya, bagaimanapun keadaan tokoh di sini, mereka tetap ingin melanjutkan pendidikan lantaran melihat betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan.
Selain itu, melalui karyanya penulis ingin menunjukkan nilai persahabatan yang positif yang mampu menguatkan satu sama lain. Dengan demikian, remaja akan lebih selektif memilih teman dalam pergaulan mereka.
Heart and Soul karya Windhy Puspitadewi
Masih melansir dari sumber sebelumnya, cara lain menasihati remaja yang baik adalah dengan mengajarkan kesusahan dan menyadarkannya bahwa mereka membutuhkan orang lain. Selain melakukannya dengan usaha Anda sendiri, berikan mereka novel ini untuk dibaca.
Tokoh utama dalam novel Heart and Soul bernama Erika. Dia adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal dengan tetangganya. Lantaran tidak punya orang tua, dia berubah menjadi pribadi muram. Padahal, hal itu semata-mata dia lakukan untuk menepis kesedihan.
Saat remaja membaca novel ini, betapa mereka akan merasakan bahwa memiliki orang tua itu lebih baik daripada tidak. Mereka pun akan lebih menghargai orang-orang yang sudah merawatnya sampai sekarang, yang mengajarkan berbagai keterampilan sebagai bekal di masa mendatang.
Immortal Beloved karya Ida R. Yulia
Menasihati remaja melalui novel bisa menjadi cara yang seru untuk menyampaikan pesan moral dari karakter tokoh-tokohnya. Immortal Beloved karya Ida R. Yulia ini menggambarkan Aksa dan Kania, dua orang yang memiliki kepribadian yang saling bertolak belakang.
Aksa adalah pemain biola andal, tetapi trauma masa lalu membuatnya enggan bermain alat musik gesek ini. Hadirlah sosok Kania sebagai guru privat mata pelajaran yang selalu memberikan semangat, meski kerap kali diabaikan.
Setelah anak Anda membaca novel ini, tunjukkan bahwa Anda adalah sosok Kania bagi mereka yang akan selalu memberikan semangat. Meski mereka merasa punya kekurangan, yakinkan jika Anda selalu ada untuk mendampingi.
Memberikan hadiah anak memang tidak salah. Namun, sesekali pilihlah novel yang mengedukasi sebagai pengganti. Selain menghibur, cara ini pun lebih seru dalam menasihati remaja agar mereka tidak berontak lantaran lebih dimengerti secara emosional.