Tinggalkan teknik belajar kuno! Mind mapping adalah solusi tepat mengembangkan multipel intelegensi anak.
Pernah dengar istilah mind mapping? Ini merupakan suatu teknik belajar yang diyakini dapat mengoptimalkan potensi pikiran karena menggunakan otak kiri dan kanan secara simultan. Metode ini dikemukakan oleh Tony Buzan pada tahun 1974. Buzan saat itu dikenal sebagai seorang ahli di bidang pengembangan potensi manusia di Inggris.
Pada prakteknya, mind mapping dapat membantu penataan informasi, sehingga Anda akan lebih mudah dalam mengingat, menganalisis, mensintesis, dan menghasilkan gagasan baru. Teknik belajar ini juga sangat bermanfaat bagi perkembangan multipel intelegensi anak.
Manfaat dan Penggunaan Mind Mapping
Pada dasarnya, teknik belajar ini menghindari cara berpikir yang monoton dan linear. Sebaliknya, metode ini menuntut seseorang untuk lebih kreatif saat menata pemikirannya. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari metode tersebut pada perkembangan multipel intelegensi anak:
- Penyusunan catatan yang rapi
- Membantu brainstorming (baik secara individu ataupun dalam kelompok)
- Problem solving
- Memahami dan menghafal sebuah pelajaran
- Menyusun perencanaan yang baik
- Meneliti dan mengkonsolidasikan informasi dari berbagai sumber
- Menyajikan informasi dengan lebih baik
- Memperoleh wawasan tentang subjek yang kompleks
Membuat Mind Map Untuk Anak-anak
Untuk memastikan anak-anak dari berbagai usia memperoleh manfaat dari metode ini, mereka akan dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah anak-anak dari umur 6 sampai 12 tahun, sementara kelompok kedua adalah remaja yang berusia 12 tahun ke atas.
Anak-anak Usia 6 Sampai 12 Tahun
Anak pada usia ini biasanya suka menggambar dan menggunakan warna dalam tulisan mereka. Maka langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah minta anak untuk mendengarkan cerita Anda. Kemudian beri ia selembar kertas dan spidol warna. Minta ia untuk membuat gambar tentang hal-hal yang telah Anda ceritakan.
Pastikan cerita Anda benar-benar menarik, sehingga ia bisa membuat banyak gambar. Pilih cerita yang menggunakan kata-kata yang mudah digambar seperti istana, kuda, awan, kereta api, dll. Setelah itu, minta ia untuk menceritakan dongeng itu kepada Anda dengan menggunakan gambar yang telah dibuatnya.
Anak-anak Usia 12 Tahun ke Atas
Jika pada anak-anak usia 6 sampai 12 tahun, Anda lebih fokus pada gambar. Kini, pada anak-anak usia 12 tahun ke atas, Anda harus lebih fokus pada kata-kata. Dengan remaja, Anda dapat berbicara tentang cabang dan asosiasi. Cara termudah untuk memulai mind mapping pada mereka adalah dengan membuat sebuah peta pikiran kosong.
Buatlah sebuah mind map dengan 4 sampai 6 cabang di sekitar topik utama. Lalu buat cabang subtopik untuk setiap cabang utamanya. Anda disarankan untuk membuat minimal 3 cabang subtopik per cabangnya. Sekarang beri anak sebuah topik untuk dikerjakan. Sebaiknya pilih topik yang ia sukai, misalnya yang berhubungan dengan hobi atau minatnya.
Tak harus di kertas, Anda dapat melakukan ini di tablet, komputer, atau laptop. Ketika ia sudah selesai dengan peta pikirannya, tanyakan satu pertanyaan kepadanya: apakah peta tersebut bisa membuat orang lain memahami topiknya dengan lebih mudah? Dari situ, anak Anda akan menjelaskan panjang lebar tentang mind map yang telah dibuatnya.
Rekomendasi Tambahan
Berikut adalah beberapa rekomendasi tambahan untuk Anda yang ingin menerapkan mind mapping:
- Sangat dianjurkan untuk menggunakan banyak warna, gambar, dan simbol. Tampilan visual yang baik akan membuat otak merasa lebih nyaman untuk dipakai belajar.
- Tulis topik sependek mungkin, sebaiknya hanya satu kata atau gambar. Godaan menulis frase yang lengkap dan panjang memang sangat besar, tetapi akan lebih efektif untuk mempersingkatnya menjadi satu kata atau gambar.
- Ukuran teks dan warna sebaiknya dibuat bervariasi. Variasikan pula ketebalan dan panjang garis. Buat sebanyak mungkin isyarat visual ketika menekankan poin penting. Ini akan melatih otak untuk berpikir lebih kreatif.