Mencari beasiswa merupakan perjalanan panjang dan membutuhkan persiapan yang matang. Memperoleh nilai TOEFL yang tinggi merupakan syarat yang harus dipersiapkan pelamar dengan baik. Meski begitu, untuk mendapatkan beasiswa luar negeri, nilai TOEFL saja tidak cukup, kamu juga harus mempersiapkan beberapa hal berikut:
Ijazah dan Transkip Nilai
Siapkanlah salinan dari transkip akademis dan ijazah yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Beberapa perguruan tinggi di Indonesia sudah mengeluarkan ijazah dan transkip nilai bilingual (bahasa Inggris dan bahasa Indonesia).
Menerjemahkan ijazah serta transkip nilai ke dalam bahasa Inggris tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Kamu bisa menghubungi fakultas/universitas untuk menerjemahkannya. Jika pihak kampus tidak bisa menyediakan layanan tersebut, kamu bisa minta bantuan peenerjemah resmi yang telah disumpah (sworn translator).
Curriculum Vitae (CV)
Buatlah CV dalam bahasa Inggris. Isilah CV dengan basic data (nama, TTL, jenis kelamin, alamat dan nomor ponsel, email, pekerjaan), pendidikan formal, riwayat organisasi, riwayat pekerjaan, pengalaman seminar, jurnal dan buku yang telah kamu tulis, dan informasi lain yang kamu anggap penting dan memiliki ketertarikan.
Kartu Identitas
Kartu identitas yang bisa kamu gunakan untuk melamar beasiswa adalah KTP atau paspor. Persyaratan melampirkan kartu identitas ditujukan bagi beasiswa khusus yang ditawarkan pada pelamar dari daerah tertentu (misalnya beasiswa dari Pemda untuk putra daerah) dan pelamar dari negara tertentu.
Formulir Aplikasi
Formulir aplikasi biasanya telah disediakan oleh lembaga/intitusi pendidikan pemberi beasiswa luar negeri. Sebagian besar formulir bisa kamu unduh di situs web mereka. Namun, ada juga yang harus diambil langsung di tempat tertentu (kantor lembaga/ institusi tersebut), contohnya formulir aplikasi beasiswa pemerintah Jepang/Monbusho yang harus diambil langsung di kantor Keduataan Besar Jepang dengan menunjukkan nilai hasil UAN.
Isilah formulir aplikasi dengan hati-hati dan saksama. Jagalah formulir aplikasi tetap rapi, tidak terlipat, dan bersih. Baca dan teliti kembali jawaban yang telah kamu isi, sebelum kamu benar-benar yakin dan mengirimkannya.
Surat Rekomendasi/Letter of Reference
Surat rekomendasi adalah sepucuk surat yang ditulis oleh seorang rekomendator mengenai seseorang. Hal penting yang tidak boleh luput dari perhatian kamu adalah format dan isi surat rekomendasi, karena ada beberapa foundation pemberi beasiswa luar negeri telah menentukan format serta apa saja yang harus dicantumkan dalam surat rekomendasi.
Format tersebut biasanya tidak sama antara lembaga yang satu dan yang lain. Ada lembaga yang membuat format rekomendasi dengan template, sehingga rekomendator tinggal mengisi pada bagian yang telah disediakan. Namun, ada banyak juga yang membebaskan calon penerima beasiswa untuk menentukan sendiri format serta isi rekomendasinya.
Admission Letter/Letter of Acceptance (LoA)
LoA dari profesor atau universitas yang dituju kerap menjadi kendala bagi pelamar beasiswa luar negeri. Untuk mendapatkan LoA, kamu harus sudah mempunyai profesor yang menerimamu menjadi mahasiswa bimbingannya kelak. Begitu pula LoA dari universitas. Universitas pada umumnya tidak akan mengeluarkan LoA jika kamu belum mendaftar dan lulus ujian masuk.
Motivation Letter
Adalah tulisan yang dibuat untuk mengenalkan dan menggambarkan diri kamu. Tulislah motivation letter dengan bahasa yang tidak berbelit-belit, ringkas, jelas, dan enak dibaca.
Tidak usah malu menceritakan pengalaman kerja kamu yang berkaitan dengan studi. Bagian yang paling penting adalah alasan/motivasi yang sampai menggerakkan kamu untuk mencari dan berusaha mendapatkan beasiswa. Kemukakan dengan baik dan jelas kenapa kamu sampai terpikir dan berusaha mendapatkan beasiswa tersebut. Ceritakan juga alasan kamu memilih negara tertentu sebagai tujuan beasiswa.
Proposal Penelitian (Research Proposal)
Proposal penelitian adalah gambaran pekerjaan/ penelitian yang akan dilakukan ketika studi, dan umumnya merupakan salah satu syarat yang harus dilampirkan dalam aplikasi beasiswa S3 (Ph.D). Proposal penelitian sebaiknya ditulis cukup 3-4 halaman. Sedangkan untuk temanya, karena kebanyakan beasiswa S-3 “mewajibkan” sang pelamar sudah mempunyai calon profesor yang akan membimbing, biasanya tema penelitiannya berdasarkan riset yang hendak dilakukan oleh profesor itu.
Demikianlah beberapa hal yang harus kamu lakukan jika ingin meraih beasiswa luar negeri. Ayo, persiapkan mulai sekarang!