Era disruptif merupakan era yang penuh dengan gangguan yang diakibatkan oleh perubahan. Secara garis besar, era disruptif dapat digambarkan sebagai masa ketikainovasi banyakbermunculantanpa disadari oleh para pengusaha mapan sehingga menghancurkan pasar lama. Gangguan ini sebenarnya tidak hanya menyerang orang dewasa yang telah bergelut dengan dunia usaha, generasi muda pun harus lebih jeli dalam memilih jurusan kuliah agar tidak ikut tergerus oleh perubahan tersebut.
Sebagai contohomzet bisnis armada taksi sebuah perusahaan terkemuka menurun drastis akibat adanya armada mobil berbasis aplikasi seperti Go-jek, Grab, dan Uber. Bahkan dalam beberapa buku dan seminar yang mengkaji fenomena ini disebutkan ada beberapa pekerjaan yang akan menghilang dalam beberapa waktu ke depan. Profesi seorang akuntan yang bertugas menyusun neraca perdagangan, menghitung debit dan kredit serta membuat balance sheet akan segera digantikan aplikasi teknologi yang lebih mudah dioperasikan. Semua data yang masuk akan langsung diubah menjadi balance sheet.
Dahulu kantor pos menjadi tempat yang ramai dikunjungi orang-orang. Namun, semenjak ada e-mail fungsi kantor pos perlahan menghilang. Segala pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi juga akan mengalami penurunan lowongan kerja. Hal ini karena pekerjaan yang bersifat clerical fungsinya dapat segera digantikan oleh robot. Bahkan di bidang teknologi pun akan terjadi perubahan yang signifikan. Teknologi penyimpanan data juga tidak luput dari perubahan. Harddisk yang berfungsi sebagai penyimpan data perlahan digantikan oleh Dropbox, Cloud,maupun Google Drive.
Ada profesi yang mengalami gangguan kemudian musnah, adapula yang mengalami gangguan kemudian berbenah dan tetap bertahan. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin melanjutkan studi harus selektif memilih jurusan kuliah. Sehingga setelah Anda lulus kuliah, profesi yang sejalan dengan jurusan Anda masih dibutuhkan di era disruptif ini.
Memang beberapa pekerjaan akan perlahan pudar, tapi ada juga berbagai pekerjaan baruyang sudah muncul dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, misalnya, web developer,smart control room operator,smart chief listener, barista, apps creator, pengembang game, forensic cyber crime, cyber psichologyst, prosthodontist, medical sonographer, fashionista,ambasador berbagai produk, animator, beauty blogger, big data analyst, cloud computing services, cloud service specialist, operator drone, social entrepreneur dan lain sebagainya.
Mulai kumpulkan informasi mengenai pekerjaan-pekerjaan baru ini terkait dengan persyaratan apa yang harus disiapkan agar dapat bekerja di bidang-bidang tersebut. Jangan sungkan untuk bertanya kepada keluarga dan orang terdekat Anda. Nasihat dari mereka dapat membantu Anda dalam memilih jurusan kuliah sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.
Untuk menjawab tantangan di era disruptif, Anda juga harus menjadi pribadi yang memiliki sikap aktifmemberisolusi dan mampu bersinergi. Orang-orang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang ada di sekitarnya tentu sangat dibutuhkan di era yang penuh dengan gangguan.
Sikap kedua yang harus dimiliki adalah spiritual, era disruptif yang penuh dengan gangguan akan membuat Anda cepat stres, gelisah, dan galau. Banyak berdoa serta mendekatkan diri pada Yang Maha Esa akan membuat Anda senantiasa tenang meski terus mengalami gangguan. Terakhir adalah kemampuan untuk bersinergi dengan lingkungan maupun orang lain. Dengan bersinergi Anda akan mendapat bantuan untuk membangun, menguatkan serta bertahan di era disruptif.
Demikianlah beberapa saran yang dapat Anda aplikasikan dalam memilih jurusan kuliah di era yang disruptif ini. Semoga bermanfaat.