Betapa Seriusnya Jepang Terhadap Pendidikan Karakter
Sebagai negara maju yang berperan dalam berbagai bidang penting di dunia, Jepang memiliki banyak hal yang cukup terkenal, seperti misalnya kebudayaannya yang begitu khas. Tidak hanya tradisi leluhurnya yang banyak diangkat di medium semisal komik atau animasi, karakter penduduknya juga begitu menonjol. Bisa dikatakan, fokus pemerintah Jepang terhadap pendidikan karakter sama seriusnya dengan antusiasme masyarakatnya terhadap industri kreatif.
Kita tahu betul bagaimana orang Jepang sangat tertib dalam antrean, atau betapa tabunya membuang sampah sembarangan di mata masyarakatnya. Di Jepang, pengunjung restoran terbiasa membawa sampahnya masing-masing ke tempat yang disediakan. Di sini, atau mungkin di negara-negara yang belum maju, melakukan hal tersebut akan membuat Anda mendapat tatapan heran dari orang-orang.
Tidak terbatas pada hal itu saja. Mungkin kita sering bertanya-tanya, atau malah iri, mengapa orang Jepang begitu kreatif. Faktanya, hal tersebut tidak mengucur dari langit begitu saja. Mereka menumbuhkannya, bermula dari akar, tidak langsung kokoh sebagai batang pohon. Hasil dari proses jangka panjang itulah yang dunia lihat pada manga, anime, literasi, bahkan iklan televisi dari negara tersebut.
Membicarakan produk Jepang tidak akan ada habisnya. Namun, mungkin kita perlu tahu bagaimana Jepang memberikan pendidikan karakter pada tunas-tunas mudanya.
Kemampuan Observasi yang Mengalahkan Pentingnya Matematika
Setidaknya hal itu yang terlihat pada metode belajar sekolah dasar di Jepang. Siswa-siswa tidak langsung dibebani dengan hafalan atau hitungan. Sejak kelas satu hingga kelas tiga, kemampuan observasi siswa dirangsang dengan permainan berunsur edukasi. Misalnya, mengenal dan mengamati berbagai macam flora dan fauna.
Kreatif Merupakan Perilaku Produktif
Dalam konteks ini, murid sekolah dibebaskan untuk mengeksplorasi imajinasinya, lalu menuangkannya pada wadah yang disukai. Sebagian besar murid menaruh minat pada seni lukis atau gambar, tapi tidak tertutup juga untuk menjelajah bidang lainnya. Dengan dukungan dari lingkungan sekolah, minat murid yang mulanya serupa api kecil pun terus membesar dan berkobar.
Budaya Membaca
Membaca memang mudah, tapi bagi banyak orang merupakan hal yang membosankan. Layaknya olahraga, stamina membaca juga bisa dilatih. Hal ini yang dilatih pada tunas-tunas muda Jepang. Sejak usia dini, mereka sudah diakrabkan dengan perpustakaan. Konsep belajar maupun perpustakaan diatur agar nyaman bagi para murid. Jadi, mereka bisa menikmati waktu dengan bacaan yang sesuai.
Manusia Itu Makhluk Sosial
Tentunya, kita tidak bisa menyangkal bahwa kepribadian orang berbeda-beda. Sebagian orang betah berada di tengah kerumunan, menjadi pusat perhatian. Sementara sebagian lainnya malah lebih nyaman ketika sendirian. Tentu saja, konteks yang dimaksud di sini bukanlah perihal memaksa seseorang menjadi ekstrover atau introver.
Lebih tepatnya, mereka diajarkan untuk menjadi manusia yang “menguntungkan” bagi masyarakat. Atau, sekurang-kurangnya, tidak merugikan. Karena itulah, pendidikan karakter sekolah dasar telah mengajarkan bagaimana cara berinteraksi, mengenal emosi orang lain, menekan ego, kerja sama, disiplin, dan tertib. Melalui serangkaian pendidikan karakter tersebut, murid sekolah diharapkan tumbuh menjadi manusia dengan karakter yang bagus dan kuat.
Hal tersebut bisa dibilang berhasil. Orang Jepang menjadi terkenal dengan etos kerja mereka yang kuat, disiplin dan ketertiban yang ketat, serta kreativitas yang tanpa batas. Hasilnya, hal tersebut tidak hanya menjadikan masyarakatnya merasa nyaman di negara sendiri, tapi juga membuat Jepang menjadi poros dari banyak aspek di dunia.
Bagi kita, metode pendidikan karakter pada usia dini mungkin terdengar rumit. Aspek tersebut bahkan belum menjadi kurikulum di sekolah-sekolah dasar di Indonesia. Akan tetapi, pendidikan tersebut bisa saja diterapkan dalam berbagai lingkungan, semisal keluarga. Jadi, para orang tua tidak boleh lupa untuk menanamkan kecerdasan mental pada anak, tidak hanya fokus pada kecerdasan intelektual saja.
Elisa Nurani
6 April 2020 at 11:30
Pendidikan karakter yang di lakukan di jepang sangat baik untuk membentuk karakter seseorang bahkan berimbas baik kepada negaranya, jepang berhasil menanamkan pendidikan karakter, disiplin, tertib sejak dini jadi tidak salah lagi kalau negara jepang menjadi poros utama yang memiliki nilai pendidikan karakter yang baik diseluruh dunia. Jika Indonesia meniru kurikulum pendidikan seperti di jepang mungkin Indonesia menjadi negara yang berkembang dan bisa mengalahkan negara yang mempunyai pendidikan karakter. Pendidikan karakter sangat diperlukan untuk membentuk manusia yang lebih baik.