Masa-masa balita sering dikenal sebagai golden age atau umur emas, karena pada masa ini seorang anak dapat menyerap banyak informasi yang ada di sekitar. Pada saat seperti inilah waktu yang paling tepat untuk membangun kebiasaan seorang anak. Salah satunya adalah membangun minat baca sejak kecil. Aktivitas membaca sangat penting karena merupakan salah satu input yang meliputi beberapa aspek pengetahuan.
Memperkaya kosakata
Sebagai salah satu pembangun kemampuan dasar seseorang, membaca mengambil andil penting dalam perkembangan pengetahuan, salah satunya adalah memperbanyak kosakata. Anak yang dilatih membaca sejak balita akan membawa kebiasaan tersebut hingga dewasa. Karena kemampuan anak yang masih terbatas pada umur tersebut, orang tua seharusnya memberikan stimulus untuk membangun minat baca anak dengan cara membacakan cerita yang mudah dicerna dan menarik bagi mereka.
Dampaknya adalah, semakin banyak seorang membaca, akan semakin banyak pula menemukan kata-kata baru yang tidak familier. Dari sini akan muncul rasa ingin tahu dari makna kata tersebut, kemudian akan tahu pula contoh dan cara penggunaan yang tepat.
Kosakata yang didapatkan akan sangat bermanfaat dalam proses belajar, ketika berbicara, ataupun menulis. Selain itu, kosakata tidak hanya terbatas pada satu bahasa, tetapi juga banyak bahasa. Dengan memiliki kebiasaan membaca, rasa ingin tahu ini akan mendorong seorang anak untuk belajar secara otodidak di luar kelas.
Memicu rasa ingin tahu
Buku yang dikenal sebagai jendela ilmu, menyimpan banyak rahasia dan pengetahuan yang mungkin masih belum diketahui oleh seorang anak. Ketika proses membangun minat baca sejak dini, otak mereka akan secara otomatis mencerna pengetahuan baru yang memunculkan rasa penasaran. Untuk memenuhi hal tersebut mereka akan berusaha untuk menemukan jawabannya. Caranya bisa dilakukan dengan bertanya atau mencari sendiri melalui referensi yang lain.
Dengan menggebunya rasa ingin tahu dari seorang anak, maka semakin lama, dorongan untuk terus belajar akan muncul.
Mendorong anak menjadi lebih aktif
Membangun minat baca memang tidak bisa didapatkan secara instan karena aktivitas ini membutuhkan ketelatenan agar tidak mudah bosan. Sebagai panutan, orang tua dan guru sudah seharusnya memberikan contoh kebiasaan membaca tersebut.
Juga, untuk tetap menjaga semangat anak-anak yang masih labil, proses pembelajaran bisa dilakukan dengan menerapkan metode yang bervariasi. Seperti contoh, pada satu waktu metode untuk mendorong anak bercerita melalui gambar yang telah disediakan bisa menjadi menarik. Pada waktu yang lain, mendorong anak untuk menceritakan ulang kisah yang telah dibacakan oleh orang tua dan guru juga patut dicoba.
Metode dan suasana bisa berubah tergantung kebutuhan. Namun, pada prosesnya, anaklah yang harus tetap dituntut untuk lebih aktif baik ketika membaca maupun bercerita. Dengan begitu mereka akan lebih aktif dan bersemangat.
Memicu imajinasi dan kreativitas
Ketika seorang anak dihadapkan pada sebuah kisah yang benar-benar baru bagi mereka, daya imajinasi dan kreasi mereka akan terpicu untuk kemudian menghidupkan cerita tersebut dalam imajinasinya. Tidak hanya itu, otak mereka juga akan terlatih untuk berpikir kritis dengan mempertanyakan lebih dalam hal-hal yang terasa janggal.
Manfaat penting dari terbentuknya kreativitas dan imajinasi ini adalah ketika nanti mereka tumbuh dan berkembang, dan kemudian dihadapkan pada sebuah masalah, mereka akan mencari cara terbaik untuk menyelesaikannya. Hal tersebut bisa berdasarkan dari kreasi yang mereka ciptakan atau bisa pula dari pengetahuan yang mereka dapatkan.
Meskipun membaca adalah salah satu input pembelajaran, tetapi membangun minat baca sejak dini akan memberikan dampak tidak hanya dalam jangka pendek tapi bisa seumur hidup. Dari membaca pula keterampilan dan pengetahuan bisa didapatkan.