Perbedaan Gaya Parenting Zaman Dulu VS Sekarang
Banyak hal berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian pula untuk urusan gaya parenting, gaya parenting zaman dulu dan zaman sekarang ada banyak perbedaan. Terutama pada pola pikir, sikap orangtua, dan target tumbuh kembang si kecil. Tidak heran kalau pada akhirnya sering terjadi cekcok terkait gaya parenting antara orangtua dan kakek neneknya.
Agar tidak ada cekcok berkepanjangan, coba kita cermati bersama apa saja perbedaannya karena kondisi saat ini dan saat dulu pasti berbeda.
Kekerasan fisik VS Beri Pengertian
Sebagai generasi milenial, waktu kecil pasti Anda pernah atau malah sering mendapat kekerasan fisik dari orangtua sebagai bentuk pengajaran sekaligus meningkatkan kedisiplinan. Misalnya tidak mau mengerjakan PR, sapu lidi dan ban pinggang akan meluncur ke badan. Pada zaman dulu, gaya parenting seperti ini ampuh pada sebagian anak. Namun sayangnya bisa menimbulkan trauma berkepanjangan.
Kalau gaya parenting zaman sekarang, orangtua malah memberi pengertian pada perilaku anak yang kurang baik dan berusaha mencari tahu penyebab masalah. Misalnya jika tidak mengerjakan PR, orangtua akan menanyakan kendala pada anak dan bantu menemukan solusi. Bahkan, tidak ada perkataan yang keluar dengan nada tinggi.
Harus ikut perintah orangtua VS Orangtua beri penjelasan dulu
Via Freepik
Gaya parenting zaman dulu identik dengan apa-apa harus ikut perintah orangtua. Ketika anak menanyakan alasan dan negosiasi, anak akan dicap sebagai pembantah. Anak pun terbiasa mengikuti perintah tanpa tahu alasan sehingga kurang percaya diri menentukan keputusan secara pribadi di masa depannya.
Kalau gaya parenting zaman now, orangtua wajib memberi penjelasan terlebih dulu saat anak diajarkan sejumlah peraturan. Biasanya penjelasan tersebut seputar sebab-akibat. Jadi, anak bisa lebih paham dan memaknai peraturan tersebut.
Uang untuk keperluan VS Uang untuk belajar prinsip keuangan
Hal mendasar seperti prinsip keuangan tidak banyak diajarkan sejak dini baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. Setidaknya, itulah yang terjadi pada gaya parenting zaman dulu. Di mana uang hanya diberikan pada anak untuk jajan dan membeli kebutuhan.
Lain halnya dengan gaya parenting zaman sekarang yang sudah mengajarkan prinsip keuangan pada anak sejak dini. Mulai dari memberikan uang untuk ditabung dan dibelanjakan, bagaimana cara mendapatkan uang, hingga memperkenalkan beragam instrumen investasi.
Sumber informasi media tradisional VS Sumber informasi media modern
Via Freepik
Zaman dulu, orangtua hanya mengandalkan media tradisional untuk mencari informasi seputar gaya parenting dan kesehatan anak. Sebut saja seperti koran, TV, buku, seminar, dan dokter anak. Kredibilitasnya tinggi, namun sayang sulit dijangkau oleh banyak orangtua. Ada pula info yang disebarkan mulut ke mulut, namun kebenarannya tidak terjamin malah cenderung menyesatkan.
Sedangkan orangtua zaman sekarang memiliki akses lebih mudah dan murah untuk mendapatkan informasi. Misalnya saja melalui media sosial dan blog. Hanya saja, harus cermat menilai sebuah informasi. Usahakan yang berbasis jurnal atau bersumber dari ahli seperti dokter dan psikolog.
Banyak anak VS Anak berkualitas
Pada zaman dulu, ada kepercayaan kalau banyak anak itu banyak rejeki. Sayangnya, banyak anak justru akan merepotkan keluarga yang berada di kelas ekonomi menengah ke bawah. Pada akhirnya malahan anak-anak tidak mendapatkan pendidikan dan fasilitas kesehatan yang layak.
Kalau orangtua zaman sekarang, menggunakan prinsip 1 atau 2 anak sudah cukup dan kualitas kehidupan anak dapat terjaga dengan baik. Ini dikarenakan orangtua zaman sekarang sudah sadar akan kebutuhan anak yang kian mahal.
Anda sendiri, lebih setuju menggunakan gaya parenting zaman dulu atau zaman sekarang? Atau malah sering memadukan kedua gaya parenting tersebut?
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 4.9 / 5. Vote count: 919
No votes so far! Be the first to rate this post.
Be the first to write a comment.