Bantu Persiapkan Masa Depan Anak Tanpa Harus Menekan
Mendidik anak tidak semestinya dengan menekan. Dengan demikian, anak tidak akan mengalami trauma dan memiliki mental blocking. Sebagai orang tua, bantu persiapkan masa depan anak dengan hal-hal positif seperti berikut ini.
- Ajari bertanggung jawab
Anak-anak yang terbiasa bertanggung jawab sejak kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan dapat diandalkan. Anda tentu ingin buah hati menjadi orang yang berintegritas, mandiri, dan dapat diandalkan, bukan?
Mulailah dengan hal-hal sederhana sesuai dengan usia dan kemampuannya. Melatih tanggung jawab dapat dimulai dari membereskan barang-barang yang telah digunakan, merapikan sendiri tempat tidur dan kamarnya, mencuci piring setelah makan, menjaga kebersihan rumah, dan sebagainya.
- Hindari ancaman dan suapan
Anak yang kerap menerima ancaman akan tumbuh mejadi pribadi yang negatif. Jika tidak tumbuh menjadi seorang pengecut, justru anak akan menjadi seorang pemberontak. Kedua pilihan ini tentu bukan menjadi impian Anda.
Sebagai orang tua, kewajiban Anda terhadap anak di antaranya adalah membantu mempersiapkan masa depan anak. Alih-alih membantu anak dalam memupuk mental blocking, bantulah anak dalam menimbulkan kepercayaan diri. Selain itu, jangan terlalu sering memberi iming-iming hadiah jika anak berhasil melakukan sesuatu. Jika terbiasa, anak akan susah untuk melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya jika tidak mendapat imbalan—terutama secara materi.
- Ajak berdiskusi
Orang tua mana yang tidak ingin anak-anaknya menjadi cerdas? Cerdas pun tidak terbatas hanya pada kemampuan anak secara logika (IQ). Lebih dari itu, kecerdasan emosional (EQ), spiritual (SQ), kreativitas (CQ), dan kemampuan untuk bertahan saat menemui kesulitan (AQ) turut berperan penting dalam kehidupan.
Ada banyak cara dan tips mendidik anak menjadi cerdas, salah satunya melalui diskusi. Jika anak memiliki pertanyaan, jangan senantiasa serta merta menjawabnya dengan gamblang. Ajaklah anak berdiskusi untuk menemukan jawabannya. Dengan demikian, selain merangsang anak untuk terus berpikir dan terbuka pikirannya, diskusi juga bisa membuat anak untuk percaya diri dan tidak takut untuk beropini.
- Toleransi dengan keunikan yang dimiliki
Setiap orang memiliki kemampuan dan bakat yang berbeda. Jangan paksakan kesempurnaan untuk setiap hal yang sedang dilakoni si kecil. Jangan menekannya untuk mendapat nilai sempurna di setiap mata pelajaran. Bukan berarti Anda boleh abai dan membiarkan begitu saja, tetapi lebih kepada memahami dan bertoleransi terhadap proses yang sedang dijalani.
Jangan membebankan ambisi Anda kepada anak, terutama saat dia tidak memiliki kompetensi dalam hal tersebut. Hindari bersikap terlalu keras dan menuntut sebab akan berdampak buruk bagi psikisnya.
- Menyayangi tanpa harus memanjakan
Wajib hukumnya Anda untuk menyayangi buah hati. Akan tetapi, rasa sayang yang Anda rasakan tidak selalu diberikan dalam bentuk memanjakan yang berlebihan. Jangan mengelu-elukan anak saat dia membuat suatu kesalahan dan justru menganggapnya wajar sehingga perlu pemakluman. Jika salah, katakanlah salah dan beri tahu bagaimana yang semestinya dilakukan.
Pun demikian jika anak berperilaku salah. Tegur semestinya tanpa bernada keras apalagi mengeluarkan kata-kata makian. Jangan pula membandingkan anak dengan orang lain yang justru akan semakin membuatnya merasa tertekan.
- Beri dukungan dan sewajarnya pujian
Mempersiapkan masa depan anak bukanlah perkara yang mudah. Persiapan masa depan pun tidak hanya dilakukan sekadar memiliki tabungan pendidikan. Perkara yang lebih penting justru bagaimana menjadikan anak memiliki karakter berkualitas.
Bantu kembangkan psikis dan mental anak untuk senantiasa positif. Berilah dukungan terhadap hal-hal baik yang sedang dia rencanakan dan lakukan. Jika anak berhasil mencapai apa yang menjadi targetnya, jangan terlalu enggan memberinya pujian sebagai bentuk apresiasi. Dengan demikian, anak akan merasa dihargai.
Mempersiapkan masa depan anak tidak dapat dilakukan secara instan sebab pembentukan karakter dimulai sejak usia dini. Jadi, mari bantu anak-anak menjadi pribadi berkualitas tanpa harus menekan mereka. ☺
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 0 / 5. Vote count: 0
No votes so far! Be the first to rate this post.
Feedback