Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Memulai Homeschooling
Banyak orang tua yang mempertimbangkan untuk memulai homeschooling karena berbagai alasan, seperti ketidakpuasan pada sistem pendidikan di Indonesia. Apakah Anda termasuk orang tua yang ingin melakukan homeschooling? Memutuskan untuk homeschool adalah keputusan yang besar dan membutuhkan pertimbangan yang matang dengan segala pro dan kontranya.
Jika Anda ingin membuat keputusan yang tepat untuk keluarga Anda, ketahui faktor-faktor di bawah ini:
1. Libatkan anak dalam mengambil keputusan
Homeschooling bisa dilakukan sejak balita. Untuk anak yang lebih besar, sebelum memulai homeschooling, ketahui pendapat anak terlebih dahulu. Jika anak tidak mau belajar di rumah, maka Anda tidak langsung bisa melaksanakan homeschooling.
Homeschooling bisa jadi berat untuk anak yang sudah besar karena ia akan merasa jauh dari teman-teman sekolahnya. Anda harus meluangkan waktu untuk mendengarkan kekhawatirannya dan mendiskusikan solusinya. Anda juga bisa menjelaskan berbagai manfaat dari homeschooling.
2. Komitmen terhadap waktu
Memulai homeschooling dapat menghabiskan banyak waktu setiap harinya, terutama jika Anda akan mengajarkan lebih dari satu anak. Belajar di rumah tidak sama dengan duduk sambil membaca buku pelajaran selama berjam-jam. Harus ada penelitian atau tugas yang harus diselesaikan, pelajaran yang direncanakan dan disiapkan, jadwal yang terencana, kunjungan ke lapangan, pelajaran seni, atau pendidikan karakter.
Meski demikian, hari-hari yang sibuk itu bisa jadi menyenangkan, karena Anda bisa belajar dan mengalami hal baru bersama anak. Selain itu, homeschooling juga bisa membuat hubungan anak dan orang tua semakin dekat.
3. Ada beberapa hal yang harus dikorbankan
Orang tua yang memulai homeschooling dapat menemukan kesulitan memiliki waktu untuk menyendiri atau menghabiskan waktu bersama pasangan dan teman-teman. Maka, diperlukan teman-teman yang mengerti dan mendukung keputusan Anda untuk homeschool. Anda bisa bergabung pada kelompok dukungan homeschool untuk bertemu dengan para orang tua yang memiliki pola pikir yang sama.
Jika Anda memiliki teman yang menerapkan homeschooling dan ia memiliki anak yang sebaya dengan anak Anda, jadwalkan agar anak Anda bisa bermain atau belajar bersama. Saat anak Anda belajar bersama mereka, Anda bisa meluangkan waktu untuk belanja kebutuhan sehari-hari atau pergi dengan pasangan. Lakukan ini secara bergantian.
4. Dampak finansial
Biaya belajar di rumah bisa lebih murah daripada belajar di sekolah. Tetapi, homeschooling membutuhkan orang tua yang tidak bekerja di luar rumah. Oleh karena itu, jika biasanya ada dua pendapatan dari Anda atau pasangan Anda, maka harus ada pendapatan dikorbankan karena salah satu dari orang tua harus keluar dari pekerjaannya.
Jika Anda atau pasangan benar-benar tidak bisa keluar dari pekerjaan, maka diperlukan penyesuaian jadwal belajar dan butuh pertolongan dari teman atau keluarga.
5. Kesempatan bersosialisasi
Lantas bagaimana dengan hubungan sosial anak? Orang tua harus lebih mengusahakan anak menemukan teman dan terlibat di aktivitas sosial. Anda harus menjadwalkan waktu bersosialisasi anak, seperti bermain bersama teman-teman homeschool, bergabung dengan komunitas film, ikut karang taruna, dan lainnya.
Sebelum memulai homeschooling, pastikan Anda dan pasangan menyetujui hal ini. Homeschooling akan berat jika hanya salah satu yang setuju. Jika pasangan Anda tidak setuju dengan ide ini, lakukan riset dan temui dengan keluarga lain yang sudah melalukan homeschooling agar bisa belajar banyak.
Belajar di rumah juga bukan komitmen seumur hidup. Banyak keluarga yang mencoba homeschooling selama satu tahun, kemudian melakukan evaluasi. Dari situ, Anda bisa memutuskan untuk lanjut homeschooling atau berhenti.
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 0 / 5. Vote count: 0
No votes so far! Be the first to rate this post.
Be the first to write a comment.