Selain Citayam Fashion Week yang viral baru-baru ini, ada berita membanggakan datang dari anak bangsa, kakak adik jenius asal Indonesia berhasil memborong total 45 medali hanya di tahun 2022 saja! Medali ini dimenangkan dalam Olimpiade Matematika dan Sains tingkat internasional. Tidak hanya itu, mereka juga memiliki skill public speaking yang amat baik hingga menjadi top finalis pada kompetisi internasional. Kedua kakak adik ini adalah Mischka Aoki & Devon Kei Enzo. Mischka Aoki berusia 13 tahun sedangkan Devon Kei Enzo berusia 12 tahun.
Deretan prestasi anak Indonesia
Via Detik
Mischka dan Devon tidak hanya menorehkan prestasi menakjubkan di tahun 2022 buat Indonesia. Tercatat selama masa pandemi, mereka berhasil mengumpulkan 85 medali dari International Math & Science Olympiads. Beberapa di antaranya adalah kompetisi World Mathematics Invitational 2021, Hua Xia Cup Global Round, Big Australia Science Competition, Asia International Mathematical Olympiad, Southeast Asian Mathematical Olympiad, dan masih banyak lagi.
Ditambah lagi dengan prestasi kedua anak ini mengharumkan nama Indonesia di bidang public speaking, kakak adik jenius ini masuk ke dalam Top 10 Finalist dari International Public Speaking Competition ‘World Urbanization’. Pencapaian top 10 finalist ini bukanlah jalan yang mudah berhubung jumlah peserta yang mengikutinya ada lebih dari 3.000 peserta dari 48 negara.
Fakta menarik dari anak Indonesia, Mischka dan Devon
Ketika mendengar kejeniusan kakak adik ini, Anda mungkin bertanya-tanya ‘kok bisa, ya?’ Faktanya,anak dari desainer fashion kenamaan Winnie Aoki ini tidak pernah mengikuti les atau memiliki guru matematika pribadi ataupun mengikuti kelas khusus untuk persiapan olimpiade. Keduanya menempuh pendidikan biasa seperti anak-anak seusianya secara normal. Namun dilengkapi dengan kemauan belajar sendiri dan eksplorasi.
Mischka dan Devon juga memiliki kepribadian yang penuh tanggung jawab. Mereka jarang menunda tugas. Bahkan lebih sering menyelesaikannya lebih dulu sebelum masa deadline. Ketika ada ujian, mereka memastikan untuk benar-benar menguasai materi keseluruhan.
Peran orangtua yang mendukung kegiatan anak
Lahir di tengah keluarga yang mapan tidak menjadikan kedua anak jenius ini bermalas-malasan. Kedua orangtuanya mendidik mereka sejak usia muda untuk bersikap mandiri. Pola pikir yang baik, penuh tanggung jawab, dan pemahaman akan perjalanan menuju sukses yang tidak hadir secara instan. Inilah yang menjadi bekal perjalanan menuju kesuksesan dan masih diterapkan hingga sekarang ke dalam setiap aspek kehidupan.
Orangtua pun tidak pernah memaksa anak-anak untuk mengikuti segudang kompetisi. Semuanya murni dilakukan berdasarkan inisiatif Mischka dan Devon. Mereka rajin mencari info kompetisi dan mempersiapkan diri dengan baik. Tanpa paksaan, mereka bisa menjadi diri sendiri dan mengeksplorasi dunianya.
Pesan yang bisa diambil dari Mischka dan Devon
Via PAUD Dikdasmen
Saat mengikuti kompetisi, pasti ada yang menang dan kalah. Namun, hal tersebut bukanlah masalah yang berarti. Jika mengalami kekalahan, mereka menerima keputusan juri dan menjadikannya sebagai pengalaman dan pembelajaran. Menurut Mischka dan Devon, kompetisi adalah tentang menantang diri dan belajar hal baru lagi.
“Learning, there is no limit.” Itu artinya akan selalu ada hal-hal baru yang bisa dipelajari. Hal ini menjadikan seseorang terus berkembang dan menikmati proses belajar. Kemenangan-kemenangan kompetisi selama masa pandemi juga menyadarkan banyak orang kalau tidak ada yang bisa menghalangi diri untuk menggapai impian.
Dikenal sebagai anak yang jenius, lantas tidak membuat mereka pelit ilmu. Mereka kerap membagikan ilmu lewat Instagram @mischkadevon dalam bentuk tips public speaking, trik perhitungan matematika dengan mudah, dan kiat-kiat sukses. Ilmu-ilmu yang dibagikan tersebut sifatnya ringan dan mudah dicerna. Bahkan beberapa di antaranya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh dewasa sekalipun.