Remaja Benci Sekolah? Ini 5 Cara untuk Mengatasinya
Fase remaja biasanya dipenuhi oleh pemberontakan, maka sering ditemui kasus remaja benci sekolah. Ini merupakan hal yang wajar karena remaja mendambakan otonomi di usianya. Pada tahap itu, remaja juga membentuk identitas diri, seiring dengan perubahan yang secara drastis terjadi pada tubuh dan otaknya.
Pernahkah orang tua menghadapi remaja benci sekolah? Rasanya pasti memusingkan karena orang tua ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang baik namun anak dipenuhi dengan emosi negatif. Lantas bagaimana mengatasinya? Simak lima cara di bawah ini:
Cari tahu penyebab di sekolah
Sebagai orang tua, Anda harus mencari tahu penyebab remaja benci sekolah, seperti terlalu banyak PR, terjadi bullying, takut dengan ujian, dan lainnya. Anda bisa tanya guru di sekolah untuk mencari tahu faktor penyebabnya, karena guru adalah orang yang paling banyak menghabiskan waktu bersama mereka di sana. Guru memang sibuk, namun Anda harus jadwalkan waktu 10 menit untuk bertemu atau berbicara melalui telepon.
Cari tahu penyebab di rumah
Siapa tahu, secara tidak sadar, Anda juga turut berkontribusi menciptakan masalah remaja benci sekolah. Misalnya, Anda terlalu menekan anak Anda berprestasi, Anda tidak membicarakan hal yang ia sukai selain sekolah, Anda terus menceramahi anak Anda tentang pentingnya sekolah, dan Anda tidak mendengarkan apa yang ia alami di sekolah secara seksama.
Berikan perhatian penuh saat ia bicara, pahami perasaannya, dan jangan memotong saat ia bicara. Anak Anda pasti memiliki hobi. Selain cerita pengalamannya di sekolah, Anda juga bisa bertanya mengenai hobinya.
Ajari cara belajar yang baik
Remaja benci sekolah bisa disebabkan karena ia tidak mengerti apa yang ia pelajari. Cari tahu mengapa ia tidak mengerti. Jika metode di sekolah tidak seusai dengan gaya belajar anak Anda, maka Anda bisa mengajarkan metode belajar yang sesuai. Misalnya, jika gaya belajarnya visual, Anda bisa mengajarkan ia membuat mind map atau membuat grafik.
Jika anak merasa jadi lebih mudah menerima pelajaran, maka ia akan menggunakan strategi belajar yang Anda ajarkan di kemudian hari.
Pekerjaan rumah, ujian, proyek kerja kelompok di sekolah juga bisa menjadi faktor penyebab remaja benci sekolah. Ajarkan anak Anda tentang membuat prioritas, menyusun rencana, dan mengatur waktu agar tidak kewalahan.
Hargai setiap pencapaiannya
Terkadang orang tua sering mengkritik dan lupa untuk menghargai pencapaian yang kecil, akibatnya anak akan merasa ia tidak bisa memenuhi harapan orang tuanya.
Daripada fokus dengan ranking di sekolah, fokus saja terhadap usaha mereka untuk mencapainya. Jika ia menunjukkan kemajuan, kemukakan apresiasi Anda. Apresiasi dapat meningkatkan motivasi belajar pada anak.
Kurangi waktu belajar di luar sekolah
Banyak orang tua yang merasa performa anaknya kurang baik di sekolah, lantas ia harus belajar lagi di luar sekolah seperti ikut program ekstrakurikuler, les, atau ikut bimbingan belajar. Ini bisa jadi faktor penyebab remaja benci sekolah, karena ia kelelahan dan berdampak pada suasana hatinya.
Jangan ambil masa mudanya untuk belajar saja. Remaja butuh waktu untuk berpikir, eksplorasi, dan bermimpi.
Ingatlah bahwa apa pun situasi remaja benci sekolah yang Anda alami, terdapat harapan untuk memperbaikinya. Ketahuilah bahwa perubahan tidak terjadi dalam semalam dan diperlukan usaha yang keras.
Orang tua perlu mendorong, mendukung, berempati, dan mendengarkannya. Ingatkan remaja Anda bahwa Anda akan selalu bersamanya di setiap langkah.
How useful was this post?
Click on a star to rate it!
Average rating 0 / 5. Vote count: 0
No votes so far! Be the first to rate this post.
Be the first to write a comment.