Perilaku bullying atau perundungan dapat mengancam kejiwaan, mulai dari membuat seseorang merasa tidak berharga dan berdaya yang akhirnya mengganggu mental mereka. Bentuk perundungan datang dalam berbagai bentuk, seperti fisik, verbal, ataupun nonverbal dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak. Perilaku bullying sendiri tidak hanya terbatas pada tatap muka saja, tetapi sudah banyak yang dilakukan melalui internet (dikenal dengan istilah cyberbullying).
Perlu diketahui, kebanyakan anak jadi korban bullying karena mereka memiliki sifat yang rentan, seperti jarang bergaul, pendiam, dan menunjukkan karakter lemah. Di sinilah peran orang tua sangat penting untuk menghindarkan anak dari perilaku bullying. Yuk, antisipasi dengan 6 cara berikut agar anak tidak menjadi korban bullying.
1. Mengajari Anak Untuk Bergaul
Salah satu alasan anak jadi korban bullying karena kesulitan dalam bergaul sehingga membuatnya tidak memiliki teman. Oleh karena itu, Anda bisa mencegah perilaku bullying terhadap sang buah hati dengan mengajarkannya untuk bergaul. Namun, pastikan bahwa mereka bergaul dengan batasan tertentu.
2. Melatih Anak Belajar Bela Diri
Penting bagi setiap orang tua untuk mengajarkan dan melatih anak bela diri. Setidaknya, saat anak menguasai bela diri maka mereka akan mencegah para pelaku bullying untuk mengganggunya. Namun, ingatkan kepada sang buah hati bahwa bela diri itu hanya dilakukan untuk melindungi diri, bukan untuk bertindak sok jagoan dan menyakiti orang lain.
3. Mengajari Anak Untuk Tidak Mudah Pasrah dan Mengalah
Ingatkan kepada anak Anda untuk tidak mudah mengalah saat diperlakukan tidak baik oleh orang lain. Sebaliknya, ajari sang buah hati untuk bisa menempatkan sifat mengalah pada tempatnya. Sebab, pelaku bullying cenderung senang mengintimidasi seseorang yang pasrah dan selalu mengalah.
4. Mengingatkan Anak Bahwa Perilaku Bullying Tidak Bisa Ditoleransi
Orang tua perlu mengatasi rasa takut anak-anak akan ancaman mengadu saat anak jadi korban bullying. Tegaskan kepada sang buah hati bahwa mereka tidak boleh diintimidasi oleh siapa pun. Tunjukkan sikap berani dan tidak pasrah saat ditindas oleh orang lain. Selain itu, ajarkan anak untuk tidak diam saja saat melihat orang lain ditindas. Sebaiknya, minta anak untuk melaporkannya kepada orang tua atau guru untuk mencegah perilaku tersebut.
5. Mengingatkan Anak Bahwa Mereka Sangat Berharga
Setiap pelaku bullying berusaha untuk mengambil sesuatu, yaitu rasa percaya diri. Untuk mengantisipasi anak jadi korban bullying, Anda bisa mengingatkan mereka betapa berharganya mereka. Seorang anak yang percaya diri tentunya akan lebih jarang menjadi target bullying. Tanamkan pada mereka bahwa Anda akan selalu melindungi mereka di mana pun dan kapan pun.
6.Mendidik Anak Menjadi Karakter yang Kuat
Pada dasarnya, orang tua harus memahami bahwa setiap anak memiliki sifat yang berbeda. Ada anak yang sudah memiliki karakter kuat, ada juga yang sebaliknya. Jika sang buah hati tergolong memiliki karakter yang lemah, pastikan untuk selalu mendorong dan memberikannya semangat, serta mendidiknya menjadi karakter yang kuat. Dengan demikian, anak pun akan terhindar dari perilaku bullying.
Nah, itu dia 6 cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi anak jadi korban bullying. Sebagai orang tua, peran Anda sangat penting untuk memastikan anak tumbuh dengan pribadi yang baik. Berikan perhatian dan kasih sayang yang cukup agar anak merasa bahwa diri mereka berharga dan disayangi oleh orang tuanya. Jangan pernah membiarkan anak merasa sendirian karena situasi ini akan cenderung membuatnya lemah dan menjadi sasaran para pelaku bullying.