Jika kamu memiliki cita-cita berkuliah di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN), maka kamu harus siap menghadapi beberapa pilihan tes masuk PTN. Perlu kamu ketahui, ada 3 jenis tes masuk PTN yang diadakan oleh instansi perguruan tinggi, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri (di masing-masing universitas tujuan).
SNMPTN (dulu bernama PMDK) merupakan tes masuk PTN yang paling awal diadakan. Pendaftaran tes ini biasanya mulai diadakan bahkan sebelum kelulusan Ujian Nasional diumumkan. Untuk bisa lolos SNMPTN, kamu harus bersaing dengan puluhan bahkan ratusan ribu siswa/siswi dari seluruh Indonesia. Memang sulit, tetapi selalu ada peluang untuk lolos SNMPTN asalkan kamu tahu caranya. Berikut kami bagikan beberapa tips dan trik lolos SNMPTN 2019.
Tentukan target jurusan
Tentukan jurusan sesuai passion kamu terlebih dulu. Setelah itu, pilihlah PTN yang memiliki jurusan tersebut. Hal ini dikarenakan tak semua PTN menyediakan jurusan yang kamu inginkan. Pilihlah jurusan dan PTN yang telah terakreditasi BAN-PT. Mempertimbangkan akreditasi jurusan dan PTN adalah hal yang sangat penting karena berhubungan dengan kualitas pendidikan di instansi tujuan kamu. Untuk kamu yang kebingungan memilih jurusan kuliah, coba deh baca tips memilih jurusan kuliah yang tepat.
Pahami sistem penilaian SNMPTN
Hal mendasar yang wajib kamu ketahui adalah memahami indikator penilaian SNMPTN 2019. Selama ini, banyak yang mengira bahwa kelulusan SNMPTN hanya berdasarkan nilai rapor. Pemahaman tersebut akhirnya membuat beberapa sekolah berupaya meninggikan nilai rapor siswanya. Guru-guru yang sebenarnya “pelit nilai” akhirnya mengobral nilai supaya anak didik mereka bisa lolos SNMPTN. Tentu ini bukanlah hal yang dibenarkan.
Jika hanya mengandalkan nilai rapor, maka penilaian kelulusan SNMPTN belum dikatakan fair. Ini dikarenakan setiap sekolah memiliki standar masing-masing dalam memberikan nilai rapor siswanya. Karena itu, SNMPTN tidak hanya mengandalkan nilai rapor, tetapi juga indeks sekolah.
Penilaian nilai rapor meliputi besar nilai, konsistensi, dan rata-rata dari nilai mapel tertentu. Untuk indeks sekolah meliputi akreditasi, track record alumni di PTN tujuan, jenis kelas (SBI/reguler/RSBI), dan prestasi sekolah.
Indeks sekolah kamu di PTN X dan PTN Y tentu berbeda. Sedangkan PTN tidak secara rinci mengeluarkan informasi indeks sekolah kamu di instansi mereka. Namun, kamu bisa memperkirakan indeks sekolahmu di PTN tertentu dengan bertanya mengenai sebaran alumni di PTN di Indonesia ke guru BK. Misal, alumni yang diterima di PTN X adalah 50 dari 100 pendaftar, dan yang diterima di PTN Y sebanyak 5 dari 50 pendaftar. Nah, dari sini bisa diketahui bahwa peluang kamu masuk PTN X itu lebih besar.
Jadilah realistis
Ketika mendaftarkan diri dalam SNMPTN, kamu akan dihadapkan beberapa pilihan jurusan dan PTN. Masing-masing siswa/siswi bisa memilih 3 jurusan atau kampus yang diinginkan. Pada SNMPTN 2013 lalu, terhitung 92% siswa diterima di PTN pilihan 1 dan hanya 8% diterima di PTN pilihan kedua. Karena itu, kamu harus mempertimbangkan secara matang dalam memilih PTN pilihan 1, tetapi jangan terlalu idealis; jadilah realistis. Pertimbangkan jumlah pendaftar dan peluang kamu diterima di PTN tersebut.
Perbanyak berdoa
Setelah berusaha semaksimal mungkin dalam pemilihan jurusan dan PTN, hal yang wajib kamu lakukan adalah perbanyak berdoa agar sukses lolos SNMPTN. Memang hasil tidak akan mengkhianati usaha, tetapi usaha juga akan sia-sia tanpa bantuan doa. Jangan lupa untuk selalu minta didoakan oleh orang tuamu agar langkahmu senantiasa dimudahkan oleh-Nya.