Yuk, Bijak Menerima Informasi di Era Digital!

 

Di era digital seperti ini, ada banyak informasi yang beredar dengan cepat dan massive. Sayangnya, tidak semua informasi tersebut bersifat benar. Beberapa hanya hoax atau bahkan hasil editan menggunakan teknologi AI atau Artificial Intelligence. Informasi yang dimaksud di sini bisa berupa artikel ataupun konten video dan gambar.

Kita tentu tidak bisa menghindari perkembangan era digital dan teknologi AI tersebut. Oleh karena itu kita harus beradaptasi menghadapinya. Salah satunya dengan bijak menerima informasi di era digital. Ini caranya.

 

Cermati sumbernya

 

Kecanggihan teknologi AI begitu mencengangkan sehingga bisa menampilkan hasil edit video yang menyerupai aslinya. Sebut saja mengedit wajah orang tertentu ke dalam suatu konten yang tidak senonoh atau memotong bagian-bagian video sehingga muncullah informasi yang salah.

Jadi, bijaklah saat menerima suatu informasi. Anda bisa mulai dengan mencermati sumber video tersebut. Apabila berasal dari akun resmi, keasliannya tidak perlu diragukan. Namun, jika sudah diteruskan berkali-kali melalui aplikasi chatting dan media sosial, berhati-hatilah.

 

Tunggu klarifikasi pihak berwenang

 

Via Freepik

 

Informasi di tempat yang jauh dari pusat kota biasanya memang menyebar lewat pesan singkat. Misalnya saja gempa bumi, potensi tsunami, kebakaran hutan, dll. Jangan terburu-buru meyakini info tersebut karena bisa jadi hanya ada orang yang iseng ingin menciptakan keresahan di tengah masyarakat.

Yang dapat Anda lakukan adalah mencari tahu kebenarannya terlebih dulu atau menunggu klarifikasi dari pihak berwenang.

 

Hoax berhenti di diri Anda

 

Kebiasaan beberapa orang adalah langsung meneruskan pesan singkat ataupun konten-konten informasi yang belum jelas kebenarannya. Alhasil, informasi tersebut semakin menyebar luas dan tidak dapat terkontrol sehingga banyak orang yang menerima informasi salah.

Sebaiknya, cari tahu dulu apakah informasi tersebut layak dibagikan kepada orang lain. Jika terbukti hoax, sebaiknya informasi tersebut tidak perlu disebarkan dan cukup berhenti di tangan Anda.

 

Tidak sembarang klik link

 

Via Freepik

 

Di era digital seperti ini, semua-muanya memang disampaikan secara digital. Tidak perlu jauh-jauh, untuk registrasi dan mencari lokasi saja cukup klik link. Begitu pula saat berbagi dokumen. Meski praktis tinggal klik link, ternyata ada bahaya mengintai lho.

Misalnya saja pada kasus penipuan melalui layanan chatting, di mana pelaku memberikan link yang meminta email dan password korbannya. Kalau sudah mendapatkan informasi ini, ada banyak hal yang bisa pelaku lakukan. Mulai dari menyebar virus di smartphone, mencuri data penting, hingga meraup uang di rekening bank.

Maka, bijaklah ketika ada yang mengirimi Anda link. Jika Anda mendapatkannya dari nomor yang tidak dikenal, jangan pernah klik link tersebut. Apabila mereka mengatasnamakan pihak-pihak tertentu, ingatlah bawa mereka tidak pernah meminta password ataupun PIN dan kode OTP. Bila ragu, Anda bisa menghubungi call center pihak yang bersangkutan untuk memastikan kebenarannya.

 

Kelola waktu untuk menerima informasi

 

Berselancar di dunia maya memang menyenangkan dan tanpa disadari bisa menghabiskan banyak waktu. Semakin lama, semakin banyak juga informasi yang diterima dan hal tersebut bisa membuat Anda kebingungan memilah informasi. Belajarlah untuk bijak mengelola waktu ketika berselancar di dunia maya.

Kalau Anda sudah bisa bersikap bijak dalam menerima informasi di era digital yang banyak menggunakan campur tangan Artificial Intelligence atau AI, maka Anda juga perlu bijak saat membagikan informasi pribadi. Data-data penting seperti kartu identitas dan alamat tinggal jangan pernah dibagikan di media sosial karena bisa dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab.