Orangtua sering menyalahkan anak mereka yang malas belajar. Atau, tidak belajar dengan rapi seperti kawan-kawannya. Hal ini sebetulnya wajar kok, untuk dipikirkan. Namun harus Anda ketahui bahwa layaknya orangtua, anak juga memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap hal tertentu. Termasuk dalam gaya belajar anak, tentunya.
Ada beberapa gaya belajar anak, dan setiap anak tentunya tidak sama. Nah, kalau Anda merasa bahwa anak tidak suka belajar, mungkin Anda hanya belum menyesuaikan cara belajarnya dengan gaya belajar anak yang mereka sukai.
Supaya kemalasan anak tidak berlanjut, lebih baik, sinak saja yuk seperti apa saja sih gaya belajar anak? Ini dia:
1.Gaya Belajar Visual
Anak-anak Anda mudah belajar dengan bantuan gambar atau video? Wah, bisa jadi dia memiliki gaya belajar anak tipe visual. Dia begitu mudah mengingat apa yang dia lihat walaupun tidak lama.
Nah, kalau anak Anda merupakan anak dengan gaya belajar visual, maka banyak-banyaklah memberikan video edukasi pelajaran tertentu. Berikanlah buku bergambar atau unduh aplikasi pelajaran yang biasanya banyak menggunakan gambar.
Anak dengan gaya belajar visual biasanya akan sangat bosan saat harus mendengarkan pelajaran atau bahkan sulit menerimanya. Bila di sekolah pelajaran cenderung diajarkan dengan metode auditori, maka di rumah, ajarilah anak menggunakan berbagai media visual.
2. Gaya Belajar Auditori
Mereka dengan gaya belajar auditori lebih suka diterangkan melalui suara dengan indera pendengar. Nah, mereka juga akan lebih mudah mengingat materi pelajaran melalui suara.
Mereka cenderung mudah mengingat materi yang diucapkan oleh orang lain. Bila anak memiliki gaya belajar anak auditori, maka banyak-banyaklah membacakan materi kepada anak. Anda memang harus telaten saat memiliki anak dengan tipe ini.
Fokuslah saat membacakan materi pada anak. Jangan ganggu fokus itu dengan bermain gawai dan lain sebagainya.
3. Gaya Belajar Kinetis
Anak Anda tidak bisa diam tetapi kreatif? Wah, bisa jadi dia memiliki gaya belajar kinetis alias senang dengan aktivitas fisik. Belajar sambil menggerakkan tubuh akan meningkatkan pemahaman mereka dan juga membuat mereka menjadi bersemangat.
Sebagai orangtua, Anda harus mendukungnya dengan membiarkannya banyak bergerak saat belajar. Hal ini mungkin tak bisa dilakukannya di sekolah mengingat sekolah memiliki berbagai aturan terkait sikap belajar.
Bila anak-anak senang berlarian, tak masalah mengajaknya belajar di taman. Bukan hanya bersemangat, anak-anak pun akan mudah menghafal pelajaran.
4. Gaya Belajar Analitik
Anak dengan gaya belajar analitik cenderung untuk fokus pada suatu hal secara mendalam. Itu artinya, dia akan sulit untuk berpindah dari satu pelajaran ke pelajaran lain di waktu yang sama, sehingga sistem kebut semalam jelas akan membuatnya panik.
Bila anak Anda punya gaya belajar seperti ini, maka jangan ganggu dia saat belajar. Gaya belajar anak yang bertipe analitik membuat anak membutuhkan suasana kondusif dalam belajar.
Aturlah jadwal belajar yang baik. Jangan sampai anak baru belajar saat mendekati ujian. Ini akan sangat membuatnya stress.
5. Gaya Belajar Menyeluruh
Anak dengan gaya belajar menyeluruh suka dengan proses belajar yang variatif. Kebalikan dari gaya belajar terfokus, gaya belajar anak yang satu ini membuat anak mudah bosan bila hanya belajar satu hal pada kurun waktu lama.
Kelebihannya, anak-anak mudah beradaptasi dengan materi dan selalu bersemangat dengan pelajaran-pelajaran baru. Namun, sebagai orangtua, Anda harus sabar dalam mengajar. Ciptakan suasana komunikatif dan tidak membosankan.
Itulah beberapa gaya belajar anak yang harus orangtua pahami. Nah, manakah gaya belajar yang dimiliki anak Anda?